Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Lagi, Berantologi

25 Oktober 2022   23:42 Diperbarui: 26 Oktober 2022   00:33 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku antologi Goresan Pena pada Sastra (Dok. Pribadi)

Selanjutnya, Ve Haley tercatat masih bersekolah di SMPN 2 Kendal. Mukarramah, anak kelima dari sembilan bersaudara ini lahir tahun 1993. Luri Rahmawati, siswi kelas XII Mts MA AL-Bayan, kelahiran tahun 2005. Aura Fitrha Fathiya atau Rara Fathiya lahir di Tangerang tahun 2008. Adinda Salsabila, mahasiswa Universitas Serabi Mekkah Banda Aceh. 

Terakhir, R. Wardhani, pemilik akun IG rachma.wardani tidak menjelaskan tahun berapa dilahirkan. Itulah para penulis cerita pendek dalam buku Goresan Pena pada Sastra. Wow, sebagian besar sebaya anak-anak dan adik-adik saya. Saya bersyukur kegiatan menulis sudah mereka mulai sejak dini.

Deskripsi Buku

Buku antologi Goresan Pena pada Sastra (Dok. Pribadi)
Buku antologi Goresan Pena pada Sastra (Dok. Pribadi)

Buku antologi Goresan Pena pada Sastra bersampul hitam dengan ilustrasi berwarna putih dilengkapi dengan pembatas buku. Jika tidak selesai membaca, kertas pembatas akan membantu kita menemukan halaman terakhir yang dibaca. Tidak perlu melipat, ya!

Buku ber-QRCBN 62-613-6752-791 ini berukuran 14 x 20 cm. Tidak terlalu mungil, tidak juga terlalu besar. Lebih kecil sedikit dari ukuran A5 (14,8 x 21 cm). Halaman buku terdiri dari 8 halaman Romawi kecil dan 219 halaman. Cukup tebal, namun tampilan masih terlihat anggun. Buku ini terbit pada bulan September 2022, diterbitkan oleh Lisa Publisher, Bekasi, Jawa Barat.

Isi buku terdiri dari puisi dan cerita pendek. Ada empat buah karya puisi. Awalnya saya mengira, penulis puisi lebih banyak daripada penulis cerpen. Nyatanya, hanya ada empat orang yang bionarasinya tersaji pada bagian akhir puisi keempat. Sementara, penulis cerpen ada 25 orang, termasuk saya.

Sambil menulis artikel ini, saya membaca beberapa cerpen. Satu cerpen yang menarik mata dan ingin saya membacanya adalah "Melukis Senja" karya Marshelly Vina Wati. Vina, demikian panggilan pendek sang penulis, usianya lebih muda satu tahun dari anak perempuan saya. Ia kelahiran tahun 2001. Jadi, tahun ini, berusia 21 tahun. Entah kebetulan atau memang kisah si penulis, sang tokoh bernama Fatimah pun berusia sama, dua puluh satu tahun.

Fatimah, ialah seorang wanita muslim cantik dan sederhana yang berumur dua puluh satu tahun.

Usia dua puluh satu adalah usia yang mulai matang bagi seorang perempuan untuk menikah. Alasan orang tua dan adik yang masih membutuhkannya membuat Fatimah belum siap menikah.

Pada suatu senja, Fatimah menulis di buku diarinya tentang sosok yang ia kagumi. Pada senja berikutnya ia menulis tentang keadaan sang pujaan dan keadaan dirinya. Setelah menutup buku diarinya, Fatimah semakin menyadari bahwa senja mengajarkannya cara mencintai tanpa melukai.

Cerpen lainnya, tidak kalah menarik. Namun, yang paling menarik menurut saya, adalah penulisnya. Sebagian penulis cerpen masih duduk di bangku sekolah, baik sekolah menengah pertama maupun menengah atas. Mereka berani dan percaya diri mengikuti event nasional ini. Pembaca penasaran? Silakan hubungi Lisa Publisher jika ingin memiliki bukunya. Lisa Publisher ada di Instagram @lisapublisher, Fanpage Lisa Publisher, atau E-mail lisa.publisher@yahoo.com. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun