Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghormati Tetangga

17 Oktober 2022   01:39 Diperbarui: 17 Oktober 2022   02:36 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan membantu hajatan tetangga (Dok. Pribadi)

Siapa orang terdekat selain keluarga di rumah? Kita sepakat menjawab, tetangga. Tetangga adalah mereka yang berada di sekitar kita. Mungkin ia tinggal di kamar sebelah. 

Jika kita tinggal di bedeng atau tempat tinggal berupa kamar kos, tetangga kita boleh jadi tinggal di sebelah kamar kita. Dinding rumah yang memisahkan. Boleh jadi, mereka tinggal bersebelahan rumah, dipisahkan dinding pagar, gang kecil, atau pagar hidup. 

Pendek kata, tetangga adalah mereka yang tinggal di depan, belakang, kanan, atau kiri rumah/tempat tinggal kita. Ajaran Islam menyebutkan, 'tebalnya' sebanyak 40 rumah.

Siapa saja mereka? Mereka adalah tetangga dekat dan tetangga jauh. Dikatakan dekat jika kita dengan tetangga kita memiliki hubungan kekerabatan. Sedangkan tetangga jauh adalah orang lain yang tidak memiliki hubungan kekerabatan.

Hidup Bertetangga

Ketika naskah ini ditulis, saya baru saja pulang dari takziyah di rumah tetangga. Seorang tetangga kami, pada pagi hari meninggal dunia. Malam harinya, kami berkumpul, menghibur ahli musibah. Bentuk penghiburan kepada mereka adalah dengan membaca Alquran, tahlil, dan mendoakan almarhum yang mendahului kami.

Begitu sirine di masjid berbunyi dan warga yang meninggal diumumkan , para tetangga sibuk berdatangan. Tarub milik Paguyuban Amal Kematian pun diambil dan didirikan dengan bergotong royong. Yang lain mengambil meja pemandian mayat, ember-ember besar, mengisi air, menyusun kursi, dan mengambil keranda untuk membawa jenazah ke tanah makam.

Pengurus Paguyuban memberikan uang santunan dan peralatan pengurusan jenazah: kain kafan, kapur barus, dan sebagainya. Semua bahu-membahu. Tidak ketinggalan, para ibu membantu menyiapkan segala sesuatu. Tidak memberatkan ahli musibah. Namun, para pekerja di kuburan yang menggali makam harus diberi minum dan makan. Para emak itulah yang membantu menyiapkan.

Itulah gambaran sekilas kegiatan bertetangga kami ketika ada yang mengalami musibah, khususnya kematian. Tanpa undangan, kami datang dengan senang hati dan membantu dengan tulus hati.

Berbeda jika ada tetangga hajatan. Para "perewang", istilah untuk tetangga yang datang membantu, mestilah orang yang diundang atau diajak membantu meringankan hajat beliau. Biasanya si empunya hajat mendatangi tetangga door to door lalu mengutarakan maksudnya. Jangan harap yang tidak diundang bakal mendekat. Malu, katanya.

Kegiatan membantu hajatan tetangga (Dok. Pribadi)
Kegiatan membantu hajatan tetangga (Dok. Pribadi)

Sebelum hari "H", kami membantu sesuai dengan bidang yang dikuasai. Pada hari resepsi, anggota panitia bekerja sesuai dengan pembagian tugas kepanitiaan. 

Kehidupan bertetangga adalah interaksi sosial yang bersifat resiprokal. Kegiatan yang bersifat berbalasan, bergantian. Yang saat ini membantu, suatu saat akan dibantu, demikian sebaliknya. Yang kali ini memberi, suatu saat akan diberi.

Menghormati Tetangga

Ada nasihat bagus. Nasihat itu mengatakan bahwa, jika engkau beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hormatilah tetanggamu. Menghormati artinya menaruh hormat. Hormat adalah sikap atau perbuatan yang menunjukkan rasa khidmat. Jadi, menghormati tetangga adalah menunjukkan rasa khidmat kepada mereka. 

Tetangga adalah sekumpulan manusia yang memiliki perasaan. Mereka akan senang dan bahagia jika tidak disakiti secara fisik maupun psikis. Fisik para tetangga adalah dirinya, anggota keluarga, dan harta bendanya. 

Tidak menyakiti secara fisik, artinya tidak menyakiti badan tetangga, sanak saudaranya, dan tidak mengganggu harta bendanya. Tidak menyakiti secara psikis artinya, tidak memberi perlakuan yang dapat melukai hati atau perasaaannya. Kata-kata kasar, kata-kata sindiran yang pedas, nge-gosip, dan sebagainya.

Pun setiap orang memiliki kebutuhan. Tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi. Kadang dibutuhkan uluran tangan orang lain. Contoh, ketika anak membutuhkan alat tulis sementara orang tua sedang tidak mempunyai uang, maka ia membutuhkan bantuan orang lain. 

Tidak jarang mereka harus berutang kepada tetangga. Kita pun tidak selamanya mampu memenuhi kebutuhan kita sendiri. Jika bukan uang, mungkin butuh bantuan tenaga atau barang.

Cepat Kaki Ringan Tangan

Ketika saya menjadi pramuka penggalang, saya diajari lagu Mars Pramuka. Sayang, saya cari lagu dengan nada seperti diajarkan Pembina saya dahulu, tidak saya temukan di YouTube. Liriknya kurang lebih seperti ini.

Didarat samudra di angkasa raya
Pramuka ada dan siap sedia
Bersuluh Trisatya
Ber-Dasa dharma
Bersemangat Pancasila
Tunas kelapa itu lambangnya
Bermakna serbaguna segala-galanya
Gembira giat bekerja
Pembangunan semesta berencana
Cepat kaki ringan tangan
Tulus hati... ramah tamah hey..hey
Taruna Patriot bangsa
Giat praja muda karana 

Kalimat, cepat kaki ringan tangan dan tulus hati ramah tamah, adalah kalimat yang mengajarkan untuk tanggap dan sigap dalam menolong orang lain. Terutama, yang sedang membutuhkan bantuan.

Ketika kita cepat kaki ringan tangan dan tulus hati ramah tamah maka tetangga akan merasa bahagia. Salah satu efek yang saya rasakan ketika saya bersikap seperti itu adalah perasaan tenang. Karena saya yakin, ketika berbuat baik kepada orang lain, orang lain akan berbuat baik pula kepada kita. Jika tidak, mungkin ada sesuatu yang tidak benar. 

Mungkin kurang ikhlas atau motivasi berbuat baiknya yang perlu diperbaiki. Pada umumnya, menanam kebaikan akan menuai kebaikan. Jika terjadi air susu dibalas air tuba, barangkali itu anomali.

Saya sangat yakin juga bahwa kunci rumah bukan hanya gembok semata, melainkan kebaikan kepada tetangga menjadi "gembok" kedua. Andai pun ada yang mencoba berbuat jahat atau kurang baik kepada kita, teman yang satu akan mengatakan.

"Jangan, orang itu baik kepada kita."

Semoga tetap seperti itu.

Musi Rawas, 17 Oktober 2022
PakDSus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun