Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Oyen si Tersangka

10 Oktober 2022   22:30 Diperbarui: 10 Oktober 2022   22:35 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kucing gadisku" pun akhirnya menjadi ibu. Lima anaknya yang sehat-sehat membuatku bangga. Ternyata aku mampu menjadi pendamping pengasuh untuk mereka. 

Oleh karena itu, kali ini aku berharap mereka tumbuh dengan baik. Induknya pun kurawat dengan makanan yang baik. 

Hingga pada Sore Hari ...

Ketika aku membuka pintu penghubung ke garasi, kulihat kucing jantan berwarna orange menatapku kaget. Lalu, ia segera berlari keluar melalui celah pintu roling yang lebarnya setelapak tangan. Ibunya anak-anak memasukkan motor, lupa menutup rapat. Mungkin ia masuk tanpa kami ketahui.

Dadaku berdebar-debar. Segera kuambil lampu senter. Lalu, clorot ... cahaya lampu senter yang cukup terang memberi pemandangan mengerikan. Tiga anak kucingku mati dengan menegenaskan. Bagian perut robek dan berdarah. Dua saudaranya sudah meregang nyawa. Aku menduga, si Oyen-lah pelakunya. Dugaanku makin menguat. Ia terlihat ingin kembali masuk ke garasi. 

Sisa anak satu-satunya dipindahkan sang induk ke tempat lain yang tersembunyi. Namun, tempatnya masih di garasi. Sekitar pukul lima sore, si induk mengeong-ngeong di luar rumah. Tentu saja aku kaget. Ia masuk ke ruangan dan mengeong-ngeong dengan keras. Ia mencari anak-nya di tempat bangkai anak kucing kutemukan. Ia tidak tahu ketiga anaknya sudah aku kuburkan. 

Menjelang maghrib, kembali jantungku berdegub kencang. anak kucing yang disembunyikan tidak ada di tempatnya. Setelah kucari, ia berada di sudut kanan dekat pintu roling. Masih ada nyawanya. Namun, si induk sudah tidak mau menyusuinya. Tidak sampai dua jam, ia pun menyusul saudara-saudaranya. Selepas Isya, kitty kecil aku bawa ke pekarangan.

Benarkah si Oyen jantan pelaku pembunuhan? Mungkinkah ia menganggap mereka bukan anak-anaknya dan berharap dengan menghabisi, sang induk birahi kembali? Dengan demikian, ia mau diajak berhubungan dan dibuahi olehnya?

Tidak ada CCTV yang dapat menjelaskan.

Musi Rawas, 10 Oktober 2022
PakDSus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun