Hari Senin, 19 September, kami mendapat paket peralatan TIK. Peralatan Teknologi Informasi yang kami terima adalah 15 unit Cromebook, 1 unit infokus, eh ... proyektor merek Infocus, dan satu unit WiFi Router.Â
Sebelumnya, pada hari Sabtu, para kepala sekolah berkumpul di sekolah tetangga untuk menandatangani berita acara penerimaan barang. Barang yang sudah diterima, dibawa ke sekolah pada hari Senin untuk dibuka dan dinyalakan di hadapan para guru. Barang-barang yang amat berharga untuk kelancaran pembelajaran itu dengan suka cita kami terima.
Satu buah Chromebook ditanam satu akun belajar guru atau tenaga kependidikan. Ada sebelas orang GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) yang memiliki akun belajar.id. Jadi, tersisa 4 buah Chromebook yang masih "kosong". Kelima belas Chromebook ditambah dengan lima unit laptop yang sebelumnya diterima akan menjadi piranti para siswa belajar, simulasi ANBK, dan melaksanakan asesmen nasional yang sebenarnya.
Ukuran Chromebook ternyata lebih kecil dibanding laptop yang kami miliki secara pribadi. Lebih kecil daripada laptop sekolah yang kami terima sebelumnya. Namun, Chromebok berukuran sama dengan notebook yang biasa kami lihat. Tampilan dan bentuk CB (selanjutnya Chromebook saya singkat menjadi CB) tidak ubahnya seperti notebook lainnya. Namun, ternyata "isi dalamnya" berbeda. Perbedaanya cukup banyak dibandingkan dengan laptop pada umumnya. Pembaca dapat berselancar untuk mengetahui spesifikasi CB dan apa saja isinya.
Jalan Belajar Semakin Lebar
Jika boleh saya katakan, Chromebook tidak ubahnya hape dalam tampilan notebook. Hape yang saya miliki menggunakan Android OS (Operating System). Laptop yang saya miliki dijalankan dengan sistem operasi Window 10. Sementara CB dijalankan dengan sistem operasi Chrome OS, buatan Google.
"Wah, ini nyambung dengan pelatihan kemarin tentang pemanfaatan akun belajar.id, Pak," ungkap saya kepada kepala sekolah.
"Benar sekali," jawab kepala sekolah.
"Sistem operasi yang digunakan buatan Google. Sementara, akun belajar sesungguhnya akun Google yang dipinjamkan Google kepada Kementerian Pendidikan untuk dimanfaatkan oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya," kata saya selanjutnya.
"Mari kita lihat isi dalamnya, Pak!" ajak saya seakan paling ahli dalam IT.