Belajar Bahasa Sambil Menulis

Aduh, bukan Editor tidak selektif. Pada syarat dan ketentuan konten (lihat pada laman kompasiana bagian bawah yang diblok dengan warna biru dengan tulisan berwarna putih atau klik ini: https://www.kompasiana.com/syarat-ketentuan/konten), tidak diatur secara khusus tentang kesalahan ejaan atau kesalahan aturan pada PUEBI. Barangkali sebabnya karena Anda semua bisa membaca tulisan ini: 547u nu54, 547u 34n954.

Di Kompasianer, saya masih piyik. Masih junior. Lihat saja profil saya. Gabung di Kompasianer sih tercatat sejak 21 Januari 2010. Itu efek dari rasa ingin tahu, lalu sign up. Namun, setelah mendaftar saya tidak tahu harus berbuat apa. Lagipula, belum memiliki komunitas untuk memotivasi dan menumbuhkan keberanian untuk menulis. Lagi-lagi saya harus berterima kasih kepada Dr. WK alias, Omjay, Guru Blogger Indonesia. 

Saya belajar bahasa/ketatabahasaan sambil menulis. Nulis saja, setelah selesai menulis, tidak terburu-buru menerbitkan tulisan. Setelah itu, saya membaca kembali dan mencermati penerapan aturan kebahasaan pada tulisan. Tuh, kan, mengedit selalu setelah tulisan selesai dibuat. 

Salam dan bahagia,

PakDSus