Mohon tunggu...
Calvin Susanto
Calvin Susanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pandangan Pemerintah Mengenai Kemiskinan

13 April 2017   16:56 Diperbarui: 21 April 2017   21:00 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah pandangan pemerintah mengenai kemiskinan? Apakah pemerintah peduli mengenai kemiskinan yang sudah tidak asing lagi di negara kita? Tentu saja, lalu apakah strategi pemerintah untuk dapat memerangi kemiskinan yang saat ini sudah merajalela di negeri kita tercinta ini? Berikut akan diulas mengenai kemiskinan yang sudah lama ada dan berkuasa di Indonesia serta strategi yang pemerintah lakukan untuk memerangi kemiskinan tersebut.

Kemiskinan memang sudah lama ada di Indonesia. Apakah masyarakat Indonesia semuanya adalah orang miskin? Tidak, terdapat pula masyarakat yang memiliki taraf hidup yang bercukupan bahkan ada yang lebih dari cukup atau yang biasa disebut dengan orang-orang yang kaya. Hal ini menyebabkan timbulnya kesenjangan ekonomi. Artinya, diantara masyarakat miskin dengan yang kaya terdapat celah atau gap yang menyebabkan adanya kesenjangan ekonomi. Kesenjangan ekonomi dapat dihitung melalui GINI ratio yaitu merupakan indikator yang dapat menunjukkan tingkat kesenjangan ekonomi secara menyeluruh

Dibawah ini dapat dilihat data Statistik Indonesia yang diambil dari http://databoks.co.id mengenai GINI ratio Indonesia sampai tahun 2016 yaitu

Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa tingkat kesenjangan ekonomi pada tahun 2016 adalah 0.40 yaitu turun sejauh 0.1 poin jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 0.41 pada tahun 2015. Apakah ini menandakan hal yang baik? Belum tentu, kesenjangan ekonomi merupakan selisih kesenjangan antara masyarakat miskin dengan kaya. Terdapat 2 kemungkinan jika tingkat kesenjangan ekonomi menurun, yaitu diantara pendapatan masyarakat miskin yang meningkat dimana hal ini merupakan hal yang baik. Ataupun karena pendapatan masyarakat kaya yang menurun. Sayangnya kenyataan berkata lain, faktanya adalah pendapatan masyarakat kaya menurun pada tahun 2016. Maka hal ini bukanlah merupakan hal yang baik.

Ini berarti bahwa tingkat pendapatan masyarakat di negara ini mengalami penurunan pada tahun 2016 terakhir. Apakah yang menyebabkan hal ini? Ini disebabkan karena kurangnya produktivitas tenaga kerja di negara kita. Berikut disajikan Data Statistik mengenai tingkat produktivitas tenaga kerja terhadap PDB per tahun yang diambil dari http://databoks.co.id

http://databoks.co.id
http://databoks.co.id
Dari diagram tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura, Amerika Serikat, Hong Kong, dan lain-lain. Apa yang menyebabkan hal ini? Salah satu faktornya adalah tingginya tingkat pengangguran sehingga tidak dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi taraf hidup. Lalu apa yang menyebabkan pengangguran tersebut? Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti tingkat Pendidikan yang rendah. Banyak masyarakat yang kurang memiliki keterampilan karena kurangnya pendidikan. Tingkat produktivitas tenaga kerja inilah juga yang merupakan salah satu indikator penentu tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jika tingkat produktivitas tenaga kerja di Indonesia masih rendah, maka tingkat pertumbuhan perekonomian di Indonesia juga akan menjadi rendah.

Kita telah melihat beberapa masalah yang dapat menyebabkan masalah kemiskinan di Indonesia. Lalu apakah yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk menyikapi permasalahan tersebut? Apakah strategi yang akan dilakukan oleh pemerintah. Berikut adalah diagram Indonesia dalam Angka yang diambil dari http://databoks.co.id mengenai anggaran yang disiapkan oleh pemerintah untuk memberantas kemiskinan

http://databoks.co.id
http://databoks.co.id
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa total anggaran kemiskinan pada tahun 2016 mencapai angka Rp. 214.4 triliun. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 24.4 persen dari realisasi pada tahun 2015. Data selengkapnya adalah, pelayanan kebutuhan dasar yang mendapat porsi terbesar, yaitu 59.2 persen yaitu mencapai lebih dari Rp. 100 triliun, diikuti pemberdayaan masyarakat sebesar 24 persen. Jika dibandingkan dengan tahun 2015, pelayanan kebutuhan dasar mengalami penurunan sebesar 2.38 persen, pemberdayaan masyarakat mengalami kenaikan sebesar 20 persen, dukungan untuk UMKM menjadi 375 persen dari realisasi tahun 2015, dan program pro rakyat yang naik sebesar 38.75 persen.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa masalah kemiskinan masih merupakan masalah yang sangat besar di Indonesia dan menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk dapat mengatasinya. Tetapi, pemerintah juga memiliki strategi yang sangat efektif untuk dapat mengatasi masalah kemiskinan tersebut. Mari kita dukung program pemerintah agar dapat berjalan dengan baik dan efektif.

Sumber :      http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/12/20/2016-kesenjangan-penduduk-indonesia-menurun

http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/12/29/produktivitas-tenaga-kerja-indonesia-masih-diatas-cina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun