2. Wawancara etnografis
Wawancara etnografis adalah sebagai serangkaian percakapan persahabatan yang di dalamnya peneliti secara perlahan memasukkan beberapa unsur baru guna mempermudah informan memberikan jawaban sebagai seorang informan. Ada tiga unsur etnografis terpenting yakni:
(a) Tujuan yang eksplisit, keduanya harus menyadari bahwa dalam wawancara mempunyai tujuan yang jelas dan terarah.
(b) Penjelasan etnografis, dari pertemuan awal hingga akhir etnografer harus memberi penjelasan berulang kepada informan yang meliputi : penjelasan projek, penjelasan perekaman, penjelasan bahasa asli, penjelasan wawancara, penjelasan peertanyaan.
(c) Pertanyaan etnografis, memungkinkan seseorang untuk menguasai suatu bentuk pertanyaan etnografis dan menjadikanya bagian dari wawancara mereka, yakni : pertanyaan deskriptif, pertanyaan struktural, pertanyaan kontras.
 https://www.kompasiana.com/susanto41304/5f38dbe8d541df05931f5382/jenis-pertanyaan-etnografisÂ
Langkah III. Membuat Catatan Etnografis.
Saat akan melaksanakan penelitian pada suatu komunitas maupun instansi yang asing, seorang etnografer membutuhkan waktu yang cukup lama dari hitungan minggu hingga berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara secara sistematik dengan seorang narasumber/informan.
Bahasa dan Catatan Etnografis
Catatan etnografis meliputi catatan lapangan, bahan perekmaan, gambar, artefak, dan benda lainya yang dapat medokumentasikan situasi budaya yang dipelajari. Bagian utama catatan etnografis terdiri atas catatan-catatan lapangan yang tertulis, baik itu catatan hasil observasi, rekaman, wawancara, buku harian maupun document pribadi. Menandakan bahwa  dari entri pertama etnografer harus mengatasi masalah pada bagian bahasa.  Bahasa yang digunakan etnografer harus disesuaikan setiap keadaan situasi yang dihadap, menyesuaikan bahasa dari kebudayaan yang muncul dari berbagai percakapan. Ada dua macam prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat suatu catatan etnografis, yaitu:
1. Prinsip identifikasi budaya, prinsip ini dapat dilakukan secara sederhana untuk mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-masing judul catatan lapangan. Ketika etnografer menuliskan catatan lapangan, ada beberapa metode identifikasi yang perlu digunakan, meliputi : penulisan kata dalam kurung, tanda kutip, tanda kurung besar. Tujuanya adalah untuk mendapatkan catatan yang mendeskripsikan perbedaan yang sama  dalam penggunaan bahasa sesuai situasi yang ada di lapanggan yang kredibel.