Ini pertama kalinya saya mengunjungi kolam renang yang super unik. Dari luar, ketika sampai di gerbang masuk kolam renang Cipanas Indah, pemandangannya tampak biasa. Tentu saja, biasa harus membayar sejumlah tiket masuk. Namun begitu memasuki area kolam renang, sungguh menakjubkan sekali. Meski waktu masih menunjukkan pukul 10.00 WIB, namun sudah banyak pengunjung yang datang dan pergi keluar area kolam renang silih berganti.
Saya terperangah begitu menjejaki area kolam renang dan  hendak mencari tempat untuk menyimpan barang serta perlengkapan lainnya sebelum berenang. Maklumlah kita dari Bandung datang jauh-jauh ke Garut memang tujuannya untuk menikmati berenang di air panas setelah melewati kurang lebih 2 jam perjalanan. Berhubung perjalanan lumayan lama dan jauh, jadi perbekalan pun cukup banyak.
Suasana kebebasan luar biasa membuat saya tak berhenti untuk berpikir. Benarkah tempat pijakan saya?
Di pinggir kolam, para pedagang bebas berjualan. Bahkan, para pembeli pun bisa jajan makanan yang dijajakan penjual di kolam renang dan makan di tempat itu.
Sepanjang yang saya tahu, baru kali ini berenang dengan kebebasan tanpa batas. Bahkan, ada juga para bapak yang merokok di tepi kolam renang. Sejenak saya tercenung dengan kolam renang satu ini. Adakah peraturan tertentu untuk kolam renang ini? Ataukah memang para penjual di sini diberikan kebebasan sebebas-bebasnya?
Lebih unik lagi begitu melewati pengunjung yang sedang makan bareng di atas daun. Rasanya, sepanjang saya berenang di kolam renang manapun baru kali ini saya  melihatnya.
Sesuai dengan promosinya, kolam renang di tempat ini memang airnya panas. Membuat tubuh segar dan bugar setelah berenang. Tak ada tanda-tanda bau zat kimia khusus untuk kolam renang air panas. Bahkan ketika keramas pun rambut kita tetap lembut tak seperti berenang di kolam renang yang airnya diberikan zat kimia tertentu.
Pada saat kita berkumpul, selesai berenang, mandi, dan ganti pakaian, para penjual sudah menyimpan dagangannya di tempat kita duduk. Â Istilah orang Sunda jual deudeut, salah satu istilah lain untuk bahasa halus "jual paksa".Â