Tapi, tetap saja tampaknya masyarakat Indonesia, salah satunya warga Bandung lebih menyukai menggunakan kulit ketupat dari janur. Selain lebih alami, beraroma janur, juga katanya lebih enak ketika isi ketupat sudah matang dan siap disantap.
Menilik betapa hebatnya perjuangan mereka para penjual janur atau penjual kulit ketupat ini, meninggalkan kampung disaat orang lain pulang kampung, meninggalkan keluarga tercinta disaat orang lain mulai berkumpul dengan keluarganya, tentu wajar saja jika penghasilan mereka lebih dari cukup untuk dibawa pulang kampung dan menikmati hasil usaha jerih payah mereka.
Maraknya penjual kulit ketupat menjelang lebaran, bisa jadi merupakan salah satu ilmu dari kehidupan nyata yang bisa kita ambil pelajaran. Berikhtiar hingga kapanpun harus kita perjuangkan. Namun tentunya, kita harus lebih bersyukur lagi. Disaat para penjual ketupat ini berikhtiar dari kampungnya ke kota lain untuk mengais rupiah, kita justru memiliki banyak waktu untuk beribadah selama Ramadan dengan tenang tanpa harus seperti mereka yang bahkan tidur pun di tempat mereka berjualan.
Selamat mensyukuri semua nikmat, Kompasianer!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H