Mohon tunggu...
Susanti Hara
Susanti Hara Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pendidik yang suka berkreasi

Pembelajar aktif yang senang untuk terus berpartisipasi dan berkreasi untuk memberikan warna pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kehangatan Ramadan yang akan Selalu Sangat Dirindukan

12 Juni 2018   08:57 Diperbarui: 12 Juni 2018   10:10 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Ramadan di sekolah - Dok. Susanti Hara

Kemarin, menjelang waktu berbuka puasa, di warung penjual gorengan, ibu-ibu yang sedang membeli gorengan bercakap-cakap tentang keberanian mereka keluar rumah pada pukul 03.00 WIB untuk membeli gorengan di tempat ini. Ya, di tempat ini menjual gorengan pada waktu sebelum buka puasa dan sebelum sahur. 

Selama Ramadan, mereka berani keluar rumah sendiri untuk membeli makanan saat sahur. Mereka bercerita berani keluar rumah karena adanya kehangatan selama Ramadan dimana warga lain pun sama-sama sudah beraktivitas menyiapkan makanan sahur. Bahkan, anak-anak yang biasanya masih tertidur lelap dan termasuk susah dibangunkan sudah menghangatkan suasana berkeliling komplek hunian membangunkan sahur para warga sedari pukul 02.30 WIB.

Sedangkan pada hari biasa, ibu-ibu ini membayangkan betapa penuh kekhawatirannya keluar rumah untuk berjalan-jalan membeli makanan pada pukul 03.00 WIB, karena biasanya masih sepi dan orang di sekitar masih terlelap menikmati jam tidur. 

Mereka merasakan kehangatan Ramadan yang akan sangat mereka rindukan pada Ramadan berikutnya. Senada dengan mereka, saya pun akan sangat merindukan kehangatan Ramadan yang akan datang, di antaranya:

Kehangatan keluarga saat sahur, berbuka puasa, pergi tarawih bersama, dan persiapan mudik. Hal ini rasanya tidak ada di bulan biasanya selain Ramadan

Kehangatan kegiatan pesantren Ramadan di sekolah. Biasanya anak-anak belajar di kelas masing-masing dengan guru khusus masing-masing. Selama Ramadan, anak-anak di sekolah mulai dari kelas persiapan hingga SMA, belajarnya bersama di aula. Mereka menyimak ceramah dari pemateri, menonton film keagamaan, mengaji bersama, sholat duha bersama, sholat duhur dzuhur berjamaah, serta berdoa bersam.

Kegiatan Ramadan di sekolah - Dok. Susanti Hara
Kegiatan Ramadan di sekolah - Dok. Susanti Hara
Kegiatan membuat parcel. Selama Ramadan, setiap hari siswa di sekolah mengumpulkan makanan. Dan menjelang 3 hari sebelum libur, mereka menatanya menjadi parcel untuk dibawa pulang di hari terakhir sekaligus saat buka puasa bersama.

Banyak sekali pembelajaran dari membuat parcel ini, misalnya saja: bagaimana anak harus belajar bersabar untuk membuat sesuatu hingga jadi, siswa yang lebih besar harus membimbing siswa yang lebih kecil, sedangkan siswa yang lebih kecil harus membantu dan mengikuti saran dari siswa yang lebih besar atau gurunya, dll.

Pembelajaran membuat parcel - Dok. Susanti Hara
Pembelajaran membuat parcel - Dok. Susanti Hara
Banyaknya agenda buka puasa bersama. Ramadan ini benar-benar menyatukan keakraban sesama teman dengan adanya buka puasa bersama di tempat tertentu bersama komunitas tertentu menjadi kehangatan yang tidak ada saat bulan biasanya.

Dok. Susanti Hara
Dok. Susanti Hara
Banyaknya aktivitas amal sosial yang jarang ada pada bulan biasanya, seperti: buka puasa bersama dan santunan anak yatim, atau santunan untuk anak disabilitas dhuafa 

Dok. Susanti Hara
Dok. Susanti Hara
Maraknya kegiatan keagamaan, misalnya saja ceramah dimana-mana. Baik itu secara langsung di masjid-masjid atau secara tidak langsung dari tayangan televisi. 

Kegiatan ceramah Ramadan di Masjid TSM - Dok. Susanti Hara
Kegiatan ceramah Ramadan di Masjid TSM - Dok. Susanti Hara
Hangatnya aktivitas Samber THR, Satu Ramadan Bercerita, Tebar Kisah dan Hikmah Sebulan Penuh Kompasiana. Saya tidak pernah menyangka akan ikut campaign dan konsisten membagikan karya hingga hari ke-29 ini. Salah satu yang membuat saya semangat terus menulis adalah karena tema harian yang cukup dekat dengan kehidupan sehari-hari pada bulan Ramadan.

Saya yang awalnya cukup cuek, hanya sekedar menantang diri sendiri untuk menulis secara konsisten setiap harinya, namun begitu membagikan tulisan, dan tidak pernah menyangka akan ada yang memberi nilai dari sesama penulis dan mengomentari. Hingga hal ini seakan menjadi kehangatan tersendiri di antara sesama penulis Kompasiana. Apalagi saat membagikan tulisan di Grup WA tertentu, terjadi kehangatan obrolan antara sesama anggotanya dari apa yang saya tulis.  

sumber: instagram/kompasianacom
sumber: instagram/kompasianacom
Suasana ngabuburit yang unik dan beda dari biasa. Biasanya, di dekat sekolah, tempat mengajar saya dan mungkin juga di beberapa tempat lain pada hari biasa hampir jarang ada kuda atau delman. Selama Ramadan ini dari siang hingga maghrib, banyak sekali delman dan kuda sebagai salah satu alternatif ngabuburit.

Dok. Susanti Hara
Dok. Susanti Hara
I'tikaf di 10 hari terakhir Ramadan. Pada hari biasa kita mengenal Mabit dan pada Ramadan ini I'tikaf menjadi favorit. Apalagi jika dapat beritikaf bersama keluarga besar sekaligus. Momen I'tikaf benar-benar menjadi satu momen untuk lebih tenang dan khusyuk beribadah baik itu sholat berjamaah, membaca Al-Quran, dan berdzikir selama di masjid. 

Nah, itulah beberapa momen atau hal yang akan selalu sangat saya rindukan dari Ramadan tahun ini hingga bertemu dengan Ramadan berikutnya. Semoga kita berkesempatan mendapatkan barokah dari Ramadan tahun ini dan juga berkesempatan bertemu dengan Ramadan tahun berikutnya. InshaaAllah, aamiin 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun