Dan, kegiatan malam terakhir di kampus saat Ramadan ini menjadi sangat berkesan. Selain adanya kegiatan buka puasa bersama, ada juga ceramah dari Prof. Dr. H. Uman Suherman, AS, M.Pd, dari Kopertis.
Saat Ramadan penuh godaan. Dan tugas kita memetakan perilaku mulai dengan niat sejak tarawih, melaksanakan sunah sahur sebagai keutamaan berkumpul dengan keluarga dan mengingatkan tidak berlebihan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Bagaimana pun kesuksesan tattaqun tergantung awal melangkah puasa yang diawali niat. Begitupun sebagai mahasiswa, niat harus jelas bukan sekedar niat kuliah. Tentukan apa yang mau dicapai setelah lulus? Niatkan belajar kepada orang sukses. Dan ada yang harus diingat, tidak akan pernah kesuksesan muncul tiba-tiba.
Memetakan kesuksesan harus dengan niat lurus dan bergantung setiap usaha. Niat tidak bisa dilihat orang lain kecuali hati yang tidak bisa dibohongi, hati tidak akan pernah membohongi. Perkuat kelebihan, perkecil kelemahan. Orang lain boleh tidur tetapi kita boleh bangun untuk mewujudkan kesuksesan.Â
Pada bulan Ramadan, bulan penuh rahmat, barakah dan ampunan ini sudah seharusnya kita refleksikan diri lebih banyak beribadah, membaca, peningkatan sodakoh hingga tergolong umat yang mendapat rahmat dan hidayah Ramadan, sehingga kelak dipertemukan Ramadan yang akan datang.
Jangan pernah mengeluh ketika tugas banyak karena pada akhirnya nanti hasil akan tergantung pada kita dan juga perilaku kita nanti. Ayo berprestasi jangan tenggelam, sebuah refleksi diri saat Idul Fitri.Â
Tattaqun adalah mereka yang mampu mengimplementasikan diri dari latihan sebulan penuh selama Ramadan. Saat kuliah 4 semester, agregatnya orang tattaqun karena sudah berusaha dengan baik.
Usai ceramah dan berbuka puasa bersama, ada yang melaksanakan sholat magrib di kampus dan dilanjutkan dengan tarawih, dan ada juga yang pulang langsung ke rumah mengingat sudah malam dan jarak dari kampus ke rumah cukup jauh.