Mohon tunggu...
Susanti Hara
Susanti Hara Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pendidik yang suka berkreasi

Pembelajar aktif yang senang untuk terus berpartisipasi dan berkreasi untuk memberikan warna pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Warung Buka Saat Ramadan, Anak Sekolah Tak Tergoda Batal Puasa

25 Mei 2018   18:45 Diperbarui: 25 Mei 2018   18:55 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Anak-anak suka reward. So, berikan hadiah sebagai bentuk penghargaan kepada anak dari awal puasa. Layaknya lomba, berlomba-lomba berbuat kebaikan. Percaya atau tidak, ada seorang anak sekolah dasar yang agak kurang perhatian pada pelajaran, tetapi ketika orangtuanya menjanjikan akan membelikan sepeda kalau bisa peringkat satu di sekolah, si anak itu pun menjadi sungguh-sungguh dalam belajar.

Tadinya peringkat 6 bisa menyusul temannya di peringkat 1. Rasanya, tak salah memberikan hadiah, sama seperti mengikuti perlombaan, hadiah pasti akan disebutkan terlebih dahulu, bahkan sebelum lomba dimulai.

Membujuk anak atau mengalihkan perhatian anak saat merajuk minta batal puasaatau mengeluh haus dan lapar. 

Tanamkan bahwa puasa melatih kesabaran, kepercayaan diri, dan anak pasti mampu melewatinya

Pujilah kehebatan anak yang sudah mampu melewati tahapan puasa dalam sehari, atau sampai jam sebelum buka puasa tiba karena pada dasarnya anak senang pujian.

Tanamkan bahwa kita memberikan kepercayaan. Berikan pengertian kepada anak tentang konsekuensi baik buruk dari setiap pilihan dan tindakan yang diambilnya. Segala sesuatu akan mendapatkan balasan yanag setimpal dengan apa yang dilakukan. Ketika melakukan kebaikan tentu akan mendapatkan kebaikan dari lingkungan, dan pahala yang dicatat malaikat Rokib. Sedangkan ketika anak melakukan sebaliknya, tentu akan mendapatkan hal sebaliknya.

Anak dapat belajar mengatur keuangan selama Ramadan. Saat berbuka puasa tiba, jika itu hak anak  berupa uang sehari-hari atau uang saku yang diganti pada malam hari saat  buka, karena itu hak anak ya berikan dengan pembelajaran, sebagian  disisihkan untuk bersedekah pada saat sholat tarawih ke kencleng masjid,  sebagian membeli kebutuhan dengan disimpan di celengan, sebagian untuk  esok hari kalau mau naik kuda, dll, sebagian menabung, dsb.

Belajar bertransaksi. Misalnya saja ketika anak-anak minta naik kuda, berikan pengertian untuk membayar sesuai tarif, belajar bertransaksi. Namun juga berikan pengertian bahwa tidak semua orang bisa mengajak anak pergi ke mana saja.Anak harus selalu izin dulu kepada ayah dan ibu jika hendak berpergian dengan orang lain.

Nah, itu dia pendapat saya tentang warung yang buka selama Ramadan. Intinya, jika iman sudah mengakar kuat dalam diri anak, maka godaan pun akan mudah dilaluinya. Dari itu, mari kita didik anak kita sedari kecil dengan keimanan dan nilai-nilai pendidikan yang benar, sehingga anak tumbuh dengan akhlak yang baik (akhlakul karimah).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun