Mohon tunggu...
Susanti Hara
Susanti Hara Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pendidik yang suka berkreasi

Pembelajar aktif yang senang untuk terus berpartisipasi dan berkreasi untuk memberikan warna pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Candaan Tentang Baju Lebaran

22 Mei 2018   11:06 Diperbarui: 22 Mei 2018   11:16 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin, 21/05/2018, sebelum upacara bendera dan pembelajaran peringatan Hari Kebangkitan Nasional, empat guru honorer (sebutlah I, R, S, dan W) berkumpul di ruang guru. Mereka memperbincangkan tentang keharusan mengenakan seragam batik KORPRI.

Para guru honorer ini cukup kaget ketika menerima pengumuman dari Kepala Sekolah, kalau mereka pun harus mengenakan batik KORPRI sama seperti Pegawai Negeri Sipil di sekolah. Di antara keempatnya, sama sekali belum memiliki batik tersebut.

Lantas, salah satu di antara mereka membuka situs jual beli online untuk mencari harga batik KORPRI paling hemat menurutnya.

"Eh, ini ada yang harganya delapan puluh ribuan!" seru guru honorer S.

"Ah, paling juga bahannya jelek," timpal guru honorer R.

"Baca dulu aja testimoninya," usul guru honorer W seraya beranjak ke bangku tempat duduk guru honorer S. 

Begitu selesai membacakan testimoni beberapa pembeli yang menyatakan puas membeli di toko tersebut, keempat guru honorer itu pun setuju untuk memesan batik KORPRI saat itu juga. Dan guru S segera sibuk memainkan gawainya untuk memesan batik sesuai kesepakatan.

"Jadi, ini bayarnya mau gimana? Ke ATM atau di jaringan toko swalayan?" tanya guru S.

"Eh, aku bayarnya nanti ya nunggu THR," ucap guru honorer I. "Soalnya kalau harus bayar sekarang aku belum bisa. Bayar cicilan motor aja ini rada mogok."

"Makanya, dorong atuh cicilannya biar lancar," canda guru R.

"Ye. Lagi banyak kebutuhan nih. Maklumlah bulan puasa ala ibu-ibu yang rada rempong," balas guru honorer I. "Memang beli bajunya di mana?"

"Di Bukalapak," kata guru S.

Sebutlah guru L, seorang PNS yang baru masuk ruangan dan sempat mendengar percakapan para honorer tentang membeli baju di Bukalapak. Spontan, dia pun bertanya, "Kalian mau pada beli baju lebaran ya?"

Seketika, keempat honorer tersenyum simpul. Mereka menjawab dengan bermacam-macam alasan, ada yang sama sekali belum kepikiran membeli baju lebaran karena puasa saja baru 5 hari, ada juga yang sama sekali enggak kepikiran kalau harus seragaman memakai batik KORPRI saat lebaran, dan ada juga yang beralasan membeli baju lebarannya nanti-nanti saja.

"Kenapa kalian tidak beli baju di Pasar Kircon saja?" Guru L mengusulkan pasar terdekat untuk membeli baju. "Kemarin beli di sana, harganya Rp.125.000,00. Atau kalau enggak, kita ke Pasar Baru saja yuk! Di sana banyak pilihan."

Mendadak, I tersenyum getir. "Iya sih banyak pilihannya, tapi kita enggak punya pilihan karena uangnya terbatas. Bayar cicilan motor saja belum padahal sudah tanggalnya."

"Saya malah baru nyadar kalau lebaran sudah dekat," kata S.

I nyengir-nyengir sendiri, "Ya Allah alhamdulillah teman saya sudah sadar."

Semua terkikik geli. Mendadak, ruangan pun jadi penuh canda tawa.

"Eh tahu enggak, lebaran itu sudah dekat," kata R sambil melirik S. "Sedekat hatiku nempel di hati kamu."

"Jangan lama-lama atuh nempelnya," timpal S. "Tuh, murid kamu sudah nunggu mau upacara!"

R terkikik geli, "Hehe, bisa saja."

Para guru honorer itu pun beranjak dari ruang guru menuju lapangan. Di lapangan, para siswa dan beberapa guru tampak sudah siap mengadakan upacara bendera. 

Dari lapangan tempat upacara bendera, guru I melihat para pegawai kelurahan keluar dari gedung kelurahan menuju ke jalanan dengan membawa perlengkapan alat kebersihan. Kemungkinan, mereka pun sama mendapatkan tugas dari atasan. Bedanya, tugas mereka kali ini adalah dalam hal kebersihan.

Para Pegawai Kelurahan Mengenakan Batik KORPRI - Dok. Susanti Hara
Para Pegawai Kelurahan Mengenakan Batik KORPRI - Dok. Susanti Hara
"Tuh bagus, kan, kalau kita seragaman pas lebaran pakai batik KORPRI," canda I sambil mencolek S, dan menunjuk ke arah para pegawai kelurahan yang terus berjalan membawa alat kebersihan. "Kan, setiap tanggal 17 kita harus pakai batik KORPRI. Dan di kalender, tanggal 17 Juni 2018 pas lebaran masih hari ketiga. Pas banget, pas suasana lebaran, pas upacara, pas seragaman pakai  batik KORPRI."

S menempelkan telunjuk di depan bibirnya. "Suuut, jangan lama lama ngebayanginnya."

I keheranan. "Memangnya kenapa?"

"Bayar cicilan motor saja aku susah, apalagi harus ditambah beli baju lebaran," kikik geli S.

I terkikik geli, "Hahaha bisa saja balikinnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun