"Di Bukalapak," kata guru S.
Sebutlah guru L, seorang PNS yang baru masuk ruangan dan sempat mendengar percakapan para honorer tentang membeli baju di Bukalapak. Spontan, dia pun bertanya, "Kalian mau pada beli baju lebaran ya?"
Seketika, keempat honorer tersenyum simpul. Mereka menjawab dengan bermacam-macam alasan, ada yang sama sekali belum kepikiran membeli baju lebaran karena puasa saja baru 5 hari, ada juga yang sama sekali enggak kepikiran kalau harus seragaman memakai batik KORPRI saat lebaran, dan ada juga yang beralasan membeli baju lebarannya nanti-nanti saja.
"Kenapa kalian tidak beli baju di Pasar Kircon saja?" Guru L mengusulkan pasar terdekat untuk membeli baju. "Kemarin beli di sana, harganya Rp.125.000,00. Atau kalau enggak, kita ke Pasar Baru saja yuk! Di sana banyak pilihan."
Mendadak, I tersenyum getir. "Iya sih banyak pilihannya, tapi kita enggak punya pilihan karena uangnya terbatas. Bayar cicilan motor saja belum padahal sudah tanggalnya."
"Saya malah baru nyadar kalau lebaran sudah dekat," kata S.
I nyengir-nyengir sendiri, "Ya Allah alhamdulillah teman saya sudah sadar."
Semua terkikik geli. Mendadak, ruangan pun jadi penuh canda tawa.
"Eh tahu enggak, lebaran itu sudah dekat," kata R sambil melirik S. "Sedekat hatiku nempel di hati kamu."
"Jangan lama-lama atuh nempelnya," timpal S. "Tuh, murid kamu sudah nunggu mau upacara!"
R terkikik geli, "Hehe, bisa saja."