Di antara banyaknya kegiatan di sekolah, seperti: kegiatan tampil anak-anak menari untuk mengisi acara, adanya PAT (Penilaian Akhir Tahun) yang akan dilaksanakan pekan depan, serta pembagian rapor, para guru berdiskusi dan bersepakat untuk membina anak-anak di bulan Ramadan ini dengan mengadakan Pembelajaran Iktikaf pada 10 Hari Terakhir Ramadan, sebagai salah satu target saya Ramadan ini.
Tentunya, sebelum pelaksanaan iktikaf, kami sebagai para guru, terutama guru kelas besar mengadakan diskusi untuk menentukan tempat pelaksanaan pembelajaran iktikaf bagi anak-anak.
Beberapa tempat menjadi usulan, seperti Masjid Agung TSM Bandung yang terkenal dengan keemasannya pada malam hari, Masjid PUSDAI Bandung yang dikenal anak-anak dekat Gasibu, dan Masjid Al-Muttaqin yang terletak di area Gedung Sate. Alhamdulillah, dengan berbagai pertimbangan, inshaa Allah, pembelajaran iktikaf untuk peserta didik akan dilaksanakan di Masjid Al-Muttaqin
Sebelum pelaksanaan iktikaf, saya sebagai guru kelas besar, sebelum pembelajaran iktikaf dimulai, tentunya harus memberikan pemahaman dulu kepada peserta didik tentang iktikaf itu sendiri, tujuan iktikaf itu apa, syaratnya seperti apa, bagaimana tata caranya, hal-hal apa saja yang membatalkan iktikaf, dan hikmah iktikaf bagi diri sendiri secara rohani dan jasmani.
Pemberian materi itu rencananya akan dilaksanakan setelah pelaksanaan Ujian Penilaian Akhir Tahun dalam kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti. Dan pada tanggal 2 Juni 2018, setelah pembagian rapor dan kegiatan buka puasa bersama di sekolah, pembelajaran iktikaf akan kami mulai dengan membawa anak-anak ke lokasi tujuan, yaitu Masji Al-Muttaqin Gedung Sate.
Sebagai guru, harapannya, pembelajaran iktikaf pada 10 hari terakhir Ramadan ini menjadi pengalaman batin yang akan terus melekat dibenak anak, dan menjadi pembiasaan untuk beribadah tepat waktu dan selalu berusaha menjadi insan yang lebih baik.
InshaaAllah, aamiin