Mohon tunggu...
Susanti Hara
Susanti Hara Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pendidik yang suka berkreasi

Pembelajar aktif yang senang untuk terus berpartisipasi dan berkreasi untuk memberikan warna pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cara Promosi Buku Ala Penulis Love Fate

16 Juli 2015   20:41 Diperbarui: 16 Juli 2015   20:41 1635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang bergantinya Ramadhan menuju 1 Syawal 1436 H, masih ada undangan buka puasa bersama. Bagi saya undangan bertema “Ngabuburit ala Penulis” ini sangat menarik. Dalam kegiatan ini ada pemaparan mengenai ilmu menulis novel dan cara promosi buku, yang dipaparkan Sari Agustia, penulis novel Love Fate, Le Mariage, terbitan Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.

Sebagai penulis yang sudah menerbitkan buku, biasanya ada penerbit atau editor yang melirik, meminta tulisan. Dan hal tersebut kadang bertentangan dengan harapan, impian, idealisme, dan dunia keseharian penulis yang memiliki bidang pekerjaan lain.

Untuk menuntaskan kepenasaran, saya pun menanyakan hal tersebut “Bagaimana jika setelah ini ada order dari penerbit lain untuk menulis buku dengan genre yang lain? Horor, misalnya. Apakah akan diterima atau konsisten menulis novel serupa Love Fate, bertema cinta yang diperuntukkan bagi usia 25 tahun ke atas.”

“Saya menulis apa yang saya ketahui,” jawab penulis yang sekarang tinggal di Aachen, Jerman, dan saat ini sedang liburan di Indonesia.

Jawaban tersebut mengingatkan saya terhadap apa  yang diungkapkan Kang Pepih Nugraha saat munggahan K-Bandung di Pesantren Babussalam.

[caption caption="Presentasi Prinsip Menulis Ala Pepih Nugraha. Dok.SusantiHara atas izin Kang Pepih saat acara Munggahan"][/caption]

Menurut Kang Pepih, prinsip menulis ada 2, yaitu: apa yang kita kuasai dan apa yang kita sukai. Dan hal tersebut memang sesuai sekali dengan apa yang dialami sekaligus dipraktikkan penulis yang telah menuntaskan pendidikan terakhirnya di Institut Teknologi Bandung ini.

Begitu tahu karyanya akan terbit, maka Tia, panggilan akrab penulis Love Fate, gencar melakukan promosi pre terbit, berupa;

1. Pasang status buku

2. Bikin trailer buku

3. Beri giveaway

4. Ikut ajang bedah buku di media sosial

5. Pre order setelah terbit

Menurutnya, “Tiada hal baru yang dilakukan, hanya mengopi dari apa yang dilakukan para penulis lain.”

Begitu novelnya terbit, penulis satu ini makin giat mempromosikan karyanya yang sudah dibukukan. Caranya pun bermacam-macam, diantaranya;  melakukan blog tour dengan meminta para blogger meresensi karyanya, kemudian mempromosikan di seluruh jejaring sosial.

Dalam bidang apapun pasti memiliki hambatan, termasuk pengalaman yang dialami penulis yang lahir di Bandung ini. Tidak mudah mencari orang yang tepat untuk meresensi bukunya, padahal sudah diadakan lomba dikalangan komunitas terdekatnya. Resensi di media koran pun belum ada kabar beritanya. Meminta kerja sama untuk on air di radio atau komunitas dengan jaringan luas pun terasa sulit karena memerlukan biaya yang nilainya tidak sedikit.

Namun, kerja belum tuntas, karya telah lahir dan memerlukan perjuangan berkesinambungan agar lebih dikenal. Salah satu caranya, tentu saja dengan mempromosikan karyanya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun