Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat berdampak pada peningkatan jumlah limbah hasil aktivitas masyarakat baik limbah organik maupun limbah anorganik. Berbagai upaya telah dilakukan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk meminimalisir adanya penumpukkan limbah baik limbah organik maupun limbah anorganik. Salah satu limbah rumah tangga yang paling banyak adalah limbah minyak jelantah. Minyak Jelantah adalah minyak limbah yang berasal dari jenis minyak goreng yang sudah digunakan. Salah satu pedukuhan yang menghasilkan minyak jelantah yang cukup banyak adalah pedukuhan Bakung. Pedukuhan Bakung merupakan salah satu pedukuhan yang berada di kelurahan Bangunharjo, Sewon Bantul, DI. Yogyakarta yang memiliki 5 Rukun Tetangga (RT).
Berdasarkan informasi dari warga di pedukuhan Bakung limbah minyak jelantah yang mereka hasilkan belum dimanfaatkan secara optimal karena hanya dibuang begitu saja baik di selokan maupun di tanah sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap yang menjadikan polusi udara dan polusi tanah di sekitar. Sehingga perlu ada solusi dari permasalahan limbah minyak jelantah. Salah satu solusinya adalah dengan dibuat menjadi lilin aromaterapi.
Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada Minggu, 30 Juni 2024 bertempat di gedung Madrasah Padukuhan Bakung. Kegiatan diawali dengan pembukaan, penyampaian materi terkait dengan lilin aromaterapi dan minyak jelantah, kemudian dilanjutkan praktik membuat lilin aromaterapi. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan lilin aromaterapi ini adalah minyak jelantah, stearic acid, minyak esensial, benang kasur, tusuk sate, dan cetakan lilin. Para pemuda peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan, karena sebelumnya mereka belum pernah belajar membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H