Mohon tunggu...
susan Octavia
susan Octavia Mohon Tunggu... Konsultan - mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Karateristik untuk Belerang dan Senyawanya

21 Maret 2024   00:51 Diperbarui: 21 Maret 2024   00:54 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah  non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalen. Sulfur
memang dapat membunuh kuman atau bakteri tertentu yang  menyerang kulit. Akan tetapi tidak semua penyakit kulit bisa
disembuhkan hanya dengan berendam di pemandian air sulfur  Sulfur adalah mineral alami dekat dengan sumber air  panas dan kawah gunung berapi, berbau seperti “telur busuk”. Sulfur telah digunakan sebagai pengobatan sejak zaman kuno,  dan ini terkandung dalam setiap sel dalam tubuh. Unsur sulfur boleh didapati berdekatan dengan mata air panas.Belerang rombik atau disebut dengan belerang a terdiri dari molekul S, Belerang ini melarut dalam alcohol, eter dan karbon sulfide dan hasil penguapan perlahan-lahan dari larutan belerang dalam pelarut-pelarut ini menghasilkan Kristal octahedral.

Belerang monoklin disebut juga belerang -B. Belerang bentuk ini mengkristal dari leburan belerang diatas 95,6°C berbentuk jarum-jarum prisma. Molekul belerang -ẞ terdiri dari cincin S

Jika belerang dipanaskan perlahan-lahan dalam tabung reaksi akan meleleh menjadi cairan kuningterdiri dari molekul Ss. Titik leleh S-a adalah 113°C dan titik leleh S-B 119°C dan suhu transisi kedua modifikasi adalah 95,6°C dan titik leleh yang diamati bergantung pada kecepatan pemanasan. Jika suhu dinaikkan kekentalan berkurang sampai pada titik didih 444.6"C. uap terdiri dari S. S. dan S. Apabila cairan belerang yang mendidih dituangkan kedalam air dingin, akan diperoleh belerang plastis atau disebut juga belerang a berbentuk rantai spiral. Jika didiamkan bentuk rantai berubah menjadi belerang rombik bercincin S

1.Uji Reaktivitas Hidrogen Sulfida

Hidrogen sulfida, HS, adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. H₂S adalah gas racun yang bisa melumpuhkan sistem pernafasan & dapat membunuh hanya dalam hitungan menit, bahkan dalam junlah sedikit bisa berbahaya bagi kesehatan. Gas ini memiliki barat jenis lebih berat dari udara, jadi untuk mengetaui gas HS kita membutuhkan sebuah detektor dan sksks sensor. Percobaan kedua ini bertujuan untuk mengamati terbentuknya gas HS melaui reaksi antar senyawa senyawa. Pengatamatan yang pertama yaitu reaksi mengamati gas yang timbul dari pemanasan antara campuran paraffin, belerang, dan asbes. Pada pengamatan ini timbul gas dari pemanasan yang diamati menggunakan kertas saring, dimana warna kertas saring menjadi kuning.

Pengamatan kedua yaitu mengamati reaksi antara FeS dan HCl, dimana pada pengamatan ini timbul gelembung, FeS melarut, larutan menjadi keruh, berbuih dan herbau menyengat. Menurut reaksi berikut, reaksi FeS dan HCl menghasilkan HS FeS + 2HCl → FeCl + H₂S
2. Uji Reaktivitas  Asam Sulfat

Asam sulfat murni tidak berwarna, berupa cairan kental yang membeku pada suhu 10,4 °C dan mendidih pada suhu 279,6°C. Materi ini bereaksi keras dengan. air dan dengan senyawa organic. Asam sulfat dapat dicampur dengan air dalam segala perbandingan, dengan membebaskan banyak sekali klor. Dalam pengolahan logam, asam sulfat digunakan untuk melindikan tembaga, uranium, dan vanadium darı bijihnya dan untuk mengasamkan atau menghilangkan kerak haja. Banyak asam sulfat digunakan sebagai zat pendehidrasi dalam sintesis bahan kimia organik dan dalam petrokimia.

Pada percobaan ketiga ini dilakukan untuk mengamati dan mengidentifikasi sifat sifat dari asam sulfat dari setiap pengamatan. Pengamatan yang pertama yaitu mereaksikan sekeping temabaga dengan HSO4, pekat melaui proses pemanasan namun tidak sampai mendidih. Dari pengamatan yang dilakukan. terjadi reaksi yang ditunjukan dengan adanya gelembung gelembung gas. Menurut Yayan Sunarya (2012:429) tembaga tidak larut dalam dalam asam, tetapi dapat larut dalam asam sulfat pekat membentuk tembaga sulfat dan belerang dioksida.

Cu(x)+2H2SO)→ CuSO(n)SO+2H2O

Asam sulfat pekat yang digunakan pada percobaan ini merupakan zat pengoksid kuat. Asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam melalui reaksi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun