Tahap ini berlangsung pada usia 6-12 tahun. Tugas penting dalam tahap ini adalah menumbuhkan semangat kerja keras dan menghindari perasaan rendah diri. Pada tahap ini area interaksi sosial bertambah luas. Anak-anak juga mulai dikenalkan pada pencapaian akademik. Oleh karena itu, guru dan orang tua harus berusaha memperhatikan kebutuhan anak-anak agar mereka dapat mencapai keberhasilan. Kegagalan ini dapat berakibat pada sikap rendah diri.
5. Identitas vs Kekacauan Identitas
Tahap ini berlangsung pada usia 13-20 tahun. Area interaksi sosial semakin luas lagi. Anak-anak mulai terjun di lingkungan masyarakat. Pada tahap ini, anak-anak menumbuhkan identitas pribadinya, semakin mengenal dirinya dan belajar bagaimana terjun di lingkungan masyarakat.
6. Keintiman vs Isolasi
Tahap ini berlangsung pada usia 20-40 tahun. Pada tahap ini, manusia dewasa mulai menjalin hubungan baik sebagai partner atau sahabat. Identitas pribadi yang kuat pada tahap sebelumnya memiliki peran penting. Kegagalan pada tahap ini dapat menyebabkan rasa terisolasi dan menyendiri.
7. Generativitas vs Stagnasi
Masa dewasa tengah ini berlangsung pada usia 40-60 tahun. Pada tahap ini manusia dewasa memberikan perhatian pada generasi yang akan datang dengan cara memiliki anak atau melakukan hal-hal positif yang dapat berguna bagi orang lain. Kebanggaan akan pencapaian, melihat anak-anaknya tumbuh, dan bahagia bersama partner adalah contoh pencapaian pada tahap ini.
8. Integritas vs Keputusasaan
Tahap ini terjadi pada usia di atas 60 tahun. Manusia kan melihat ke belakang. Melihat apa yang sudah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya. Jika semua tahap terlewati dengan baik, mereka merasa puas akan pencapaiannya. Atau mereka dapat mereasa menyesal telah membuang waktu sepanjang hidupnya jika tidak melakukan banyak hal.
Teori perkembangan psikososial ini hanyalah salah satu dari teori perkembangan kepribadian manusia. Teori ini memiliki kelebihan karena memberikan kerangka yang luas dalam melihat perkembangan manusia. Selain itu, kita juga dapat melihat bahwa interaksi sosial memiliki peran penting dalam perkembangan manusia.
Referensi :