Kognitivisme adalah sebuah teori belajar yang menyatakan bahwa seseorang mengolah informasi yang diterima alih-alih hanya merespon stimulus. Teori belajar ini fokus pada pengolahan mental meliputi bagaimana seseorang merasakan, berpikir, mengingat dan menyelesaikan masalah.Â
Cara belajar yang dikembangkan melalui teori ini dapat memaksimalkan kemampuan otak sehingga mudah untuk menghubungkan informasi baru dengan ide-ide yang ada. Hal tersebut dapat memperdalam ingatan dan kapasitas penyimpanan otak.
Teori belajar kognitif dikembangkan sebagai respon atas teori belajar behaviorisme. Teori behaviorisme menekankan pada perilaku yang dapat terlihat dari luar sedangkan teori belajar kognitif fokus pada proses internal yang ada dalam pikiran siswa.
Dalam teori belajar kognitif, pengetahuan yang baru terbentuk berdasarkan pengetahuan sebelumnya. Pikiran akan secara aktif mengolah hubungan informasi yang baru dengan informasi sebelumnya sehingga mencapai pemahaman informasi.Â
Ada tiga komponen dasar dalam teori kognitif. Komponen tersebut adalah pemahaman, ingatan, dan penerapan.Â
Pada komponen pertama, siswa mengerti alasannya untuk mempelajari sesuatu. Kedua, siswa menghubungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan sebelumnya agar pengetahuan yang didapat semakin mendalam. Terakhir, siswa mengaplikasikan pengetahuan yang didapat pada situasi yang nyata dan merefleksikannya pada hal yang sedang dipelajari saat ini. Jika hal ini terus dilakukan maka kemampuan memecahkan masalah dapat terus berkembang.
Jean Piaget mengatakan bahwa lingkungan memiliki peran besar pada perubahan yang terjadi dalam struktur kognitif internal. Menurut Piaget, ketika anak-anak tumbuh, mereka membangun pemahaman tentang dunia di sekitar mereka, pengalaman perbedaan antara pemahaman dan pengalaman mereka. Kemudian, memperbaiki perbedaan melalui penyusunan kembali proses mental mereka.
Piaget menyatakan tiga komponen penting dalam belajar. Komponen tersebut adalah akomodasi, asimilasi, dan ekuilibrasi. Akomodasi terjadi saat siswa dalam masa menerima informasi yang baru dengan mengembangkan apa yang sudah diketahuinya. Â Dalam konsep asimilasi, ada proses pengaturan atau penempatan informasi baru di samping informasi yang sudah diketahui. Sedangkan pada konsep ekuilibrasi, terjadi penyeimbangan antara apa yang sudah diketahui dengan informasi baru yang diperoleh. Â
Teori belajar kognitif memiliki banyak keunggulan.Â
Pertama, teori belajar tesebut meningkatkan pembelajaran seumur hidup atau jangka panjang. Seseorang dapat mempelajari pengetahuan baru dan menerapkannya berdasarkan pengetahuan sebelumnya. Kedua, meningkatkan kepercayaan diri karena seseorang dapat mempelajari informasi baru secara mendalam.
Ketiga, seseorang  memiliki kemampuan pemahaman yang baik dalam menerima pengetahuan baru.Â
Keempat, teori belajar kognitif membekali seseorang dengan keterampilan untuk belajar dengan efektif. Keterampilan ini sangan berguna dalam memecahkan masalah.Â
Kelima, seseorang dapat belajar dari pengalamannya berkaitan dengan metode yang sesuai dengannya.  Hal ini membuat seseorang dapat belajar pengetahuan baru  dengan cepat. Keenam, teori belajar kognitif membuat seseorang memiliki kemampuan untuk memahami informasi dengan cepat. Hal ini akan mempengaruhi daya kreatifitas dan kemampuan berinovasi dalam kehidupannya.
Referensi :
The Peak Performance Center. (n.d). Cognitivism. [www page]. Cognitivism - The Peak Performance Center
Diakses : 21 September 2021
Valamis. (2020). Cognitive Learning. [www page]. Cognitive Learning Theory: Theories with Benefits and Examples (valamis.com)
Diakses : 21 September 2021
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H