Mohon tunggu...
Susanna Wong
Susanna Wong Mohon Tunggu... -

Seorang penulis yang tak pernah berhenti menulis..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Permata

19 Februari 2010   05:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:51 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang aku bertanya mengapa Tuhan menempatkan aku
dalam situasi yang tidak aku sukai.
Kini, perlahan aku mulai mengerti bahwa situasi yang tidak menyenangkan
adalah amplas yang menggosok permata hidupku agar semakin berkilau..

Bila hidup ini ibarat sebongkah batu permata yang terkubur tanah,
maka Tuhan adalah Sang Pengerajin yang mengetahui keindahan kita sesungguhnya..

Ia yang pertama kali menemukan keindahan kita,
meyakini bahwa di tanganNya hidup kita sungguh berharga..

Ia tak pernah lelah mengasah,
meski terkadang permata itu memberontak dan meronta-ronta..

Ia tak pernah menyerah,
meski terkadang kita justru menyalahkanNya..

Betapa bersyukurnya aku
karena Engkau telah menemukan aku..

Betapa bersyukurnya aku
karena Engkau menggenggam masa depanku..

Betapa bersyukurnya aku
karena Engkau tidak pernah menyerah,
meski terkadang aku berputus asa..

Jangan pernah menyerah
hingga Ia menyelesaikan karyaNya,
permata yang berharga..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun