Mohon tunggu...
Novia Susan Aryani
Novia Susan Aryani Mohon Tunggu... -

do the best and keep spirit

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Untuk Para Wanita Aku Ingin Memperkenalkan "Dia"

21 April 2012   13:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:19 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bumi ini akan selalu berputar, waktu akan terus berjalan dan tak bisa dihentikan. Kehidupan akan terus bergulir, semua mengalir bagai air. Pertemuan, perpisahan, riang, gembira, kesedihan, senyum, tawa, kehilangan itu semua adalah kehidupan. Semua memiliki kehidupannya masing-masing, terus melangkah menyusuri jalannya dan semua berjalan begitu murni sesuai kehendakNya. Masing-masing memiliki garis tangan yang berbeda dan irama kehidupan yang berbeda. Aku bahagia dengan garis tanganku dan irama kehidupanku, semua berjalan begitu seimbang ada tangis ada tawa, ada suka ada duka, ada jatuh dan terbangun kembali, ada atas dan ada bawah. Pertemuan dan perpisahan juga melengkapi hidupku, termasuk pertemuanku dengan "dia", sebut saja dia Aditya. Pertemuanku dengannya aku anggap sebagai hadiah untukku. Kehadirannya begitu berarti dalam hidupku. Mengajarkan aku untuk menjadi seorang wanita dengan kepribadian dan karakter yang memang benar-benar wanita. Mengajarkan aku tentang bagaimana menghargai orang lain. Kalau ingin di lukiskan Aditya itu laki-laki yang dewasa, pintar, tapi sayangnya dia selalu merasa dirinya adalah yang paling pintar dan sering memutar otakku untuk bergulat kata dan pengetahuan dengannya, tentu saja dia tak mau mengalah. Tapi itu membuatku senang dan lumayan aku jadi mengasah otakku, hehee. Perawakan tubuhnya, dia lebih tinggi dari aku, menurut teman-temanku tampang si lumayan. Tapi bukan itu yang terpenting, yamg terpenting adalah ketika aku bisa memetik makna dari pertemuanku dengannya, dan aku ingin memperkenalkan dia dengan kalian. Dari kisahku aku ingin kalian benar-benar mengerti dan memahami sesosok laki-laki yang wanita butuhkan.

Adit selalu mengatakan aku istimewa, tahu kah kalian rasanya begitu berarti ketika kata itu ia ucapkan. Istimewa yang di ucapkannya bukanlah sekedar "gombal" tapi itu adalah penghargaan untukku sebagai seorang wanita. Aku pernah bertanya padanya mengapa ia memberi aku mahkota dengan kata istimewa, penjelasan yang ia berikan adalah gambaran mengenai bagaimana wanita seharusnya sehingga kata istimewa itu benar-benar pantas untuk seorang wanita. Menurutnya istimewa itu terpancar dari hati, istimewa itu adalah ketika wanita memiliki kasih dengan kelemah lembutannya dalam tingkah laku dan tutur kata. Ketika wanita dapat menghargai orang lain, ketika wanita tersenyum dengan tulus dan ikhlas, ketika wanita menjadi sesosok yang tegar, ketika wanita mampu memancarkan kerendahan hati tanpa kemolekan yang palsu saat itulah wanita layak menyandang mahkota istimewa. Ia membawa aku pelan memasuki hidupnya, dan aku melihat bagaimana seharusnya kita menyusuri kehidupan. Menyusuri kehidupan dengan semangat, pantang menyerah, mengenal pukulan yang sakit, menghargai kehidupan, menghargai orang lain. Dari kehidupannya aku belajar menyiapkan diriku untuk mampu melangkah ke depan, menjadi wanita yang berharga dan powerful. Ia memberi aku gambaran tentang kebahagiaan, tentang kasih sayang yang tulus. Ia mengajarkan aku untuk ikhlas, bahkan ia mampu merubah sikap temperamen yang ada pada diriku, dengan caranya yang unik. Ia membawa aku pada kedewasaan dan kesiapan untuk masa depanku. Menebar kasih pada sesama dan menolong orang lain semampunya itulah yang ia utamakan. Ketika ia mengatakan "iya" maka yang ia lakukan adalah benar-benar iya, namun ketika ia tidak yakin mampu melakukan apa yang akan di katakannya maka ia tidak akan mengatakannya hanya untuk janji palsu dan omong kosong. Apa yang kalian tanggap? Tentu tergambar bahwa Adit seorang yang bertanggung jawab bukan? Ia mampu mempertanggung jawabkan perkataannya, dan seorang laki-laki yang bertanggung jawab inilah yang di butuhkan wanita. Bukan rahasia lagi bahwa wanita adalah mahkluk penuh perasaan, lemah,  mudah luluh. Wanita akan selalu membutuhkan pendamping dan sandaran. Hal itu bukanlah kesalahan, namun yang menjadi kesalahan adalah ketika wanita jatuh pada seorang pria yang salah, seorang pria yang tak bertanggung jawab seorang pria yang masih mengutamakan ke egoisannya. Untuk wanita, laki-laki yang di cintainya adalah hidup dan matinya, contohnya saja ketika dalam 24 jam tak ada kabar dari kekasih, hari-harinya langsung menjadi kelabu penuh kagalauan dan gangguan mood. Bad-mood tak ada semangat, bahkan temperamen meluap-luap, seketika itu pula wanita cantik bisa berubah menjadi monster tanpa keceriaan. Kalau di pikir untuk apa merusak indahnya hidup kita hanya karena sesosok pria, namun memang begitu adanya. Maka agar tidak menjadi sebuah kesia-sian jadilah harta karun yang berharga untuk sesosok pria yang tepat.

Wanita itu berharga, wanita adalah bunga cantik, wanita adalah harta karun. Percayalah ketika wanita memiliki kasih yang tulus dan kerendahan hati, tanpa tipuan make-up wanita adalah benar-benar ciptaan Tuhan yang istimewa selama wanita itu mampu mempertahankan keistimewaannya. Percayalah pula bahwa Tuhan terus memperhatikan kita, semua yang kita lakukan baik ataupun buruk akan di beri bayaran yang setimpal olehya. Jadikan lah diri kita wanita "mahal" dengan konotasi yang positif bahwa tidak dengan mudahnya terbuai oleh janji-janji palsu, terbuai oleh harta sehingga mudah jatuh dalam genggaman laki-laki hanya karena motivasi harta, uang, dan nafsu duniawi. Bukan berarti kita hidup dalam kemunafikan, tapi layaknya dengan kemandirian dan ketegaran kita menanti lelaki yang tepat mendampingi kita. Lelaki yang tepat akan datang pada waktu yang tepat pula sebagai hadiah dari Tuhan setelah kita berlaku sesuai kehendakNya dan mampu mempertahankan keistimewaan yang di anugrahkan oleh-Nya.

Cerita ini yang ingin aku bagi dengan kalian, cerita yang aku dapatkan dari pertemuanku dengan dia, dia yang mengajarkan aku banyak hal, dia, Aditya yang saat ini mendampingi aku. Cerita ini yang aku serahkan pada Tuhan agar semua yang terjadi adalah rencanaNya. Harapku dia yang akan tetap manjadi pendampingku, namun yang terjadi adalah kehendakNya. Membawa harapku dalam doa dan berserah padaNya dalam keikhlasan itulah yang saat ini mampu aku lakukan. Apapun yang terjadi aku berterimakasih dan bersyukur padaNya. Pertemuanku dengan Adit tak akan aku jadikan penyesalan apapun yang terjadi, pertemuanku dengan Adit akan tetap aku jadikan hadiah dalam hidupku. Itulah bagaimana aku menghargai hidupku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun