Mohon tunggu...
Susan Gracia Arpan
Susan Gracia Arpan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

ngisi waktu luang dengan nulis n tulis..(bekerja di bpom ri), plz visit this site too..thx http://susanga.wordpress.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Nature

Berada di Surut Sungai (Gosong) Barito

15 Juli 2011   14:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman kepada pembaca kompasiana dan para kompasianertentang kunjungan saya ke Kota Buntok Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah akhir bulan Juni lalu. Pergi kesana dalam rangka dinas kantor, yaitu perkuatan dengan mitra kerja di daerah. Menuju Buntok dari Palangka Raya ditempuh tidak terlalu lama sekitar 4 jam melalui perjalanan darat dengan mobil. Seperti biasa yang dilewati adalah hutan belantara dan perkebunan karet serta sekitar 14-15 jembatan yaitu jembatanbesar (Jembatan Kahayan-Palangka Raya, Jembatan Danau Lais, Jembatan Bagugus, Jembatan Sei Murui, Jembatan Timpah dan Jembatan Kalahien), jembatan tol dan jembatan kecil.

Kondisi sekarang yang sedang kemarau mengakibatkan sungai Barito di Barsel surut sehingga timbul pasir tanah yang bisa diinjak, oleh masyarakat setempat disebut “gosong”. Sebelum memasuki kota Buntok kami berhenti sejenak di jembatan Kalahien, menikmati suasana jelang senja, dimana di bawah jembatan terdapat gosong yang luasnya lebih luas dari lapangan bola, banyak anak-anak bermain bola, bermain kejar-kejaran bahkan warga yang sekedar jalan-jalan disitu. Lalu kami pun menuju kota untuk beristirahat malam, selama 2 hari berikutnya kami melaksanakan tugas disana.

Saat perjalanan pulang ke Palangka Raya kami singgah lagi di bawah Kalahien untuk merasakan menginjak gosong, kami berjalan sampai ke tengah bawah jembatan sekitar 300m berjalan diatas pasir-pasir tanah yang mengering bahkan berbentuk kepingan-kepingan seperti kerupuk. Kira-kira kurang lebih 3-4 meter kedalaman sungai yang surut, masih ada sebagian sungai yang bisa dilewati perahu. Saya sangat takjub merasakan berada di gosong, karena itu adalah cukup langka saat fenomena alam di musim kemarau, dan bila kondisi normal tentunya tidak mungkin kita menginjakkan kaki tepat dibawah tengah jembatan, Subhanallah.

Musim kemarau dapat membawa dampak yang buruk bagi alam dan masyarakat sekitar, namun Allah Maha Adil, saat gosong timbul, ikan-ikan pun keluar dari persembunyiannya sehingga dapat dikonsumsi masyarakat sekitar dengan meningkatkan panen ikat sungai. Ikan sungai yang dapat disantap dengan lezat disana adalah jenis ikan Haruan, ikan Papuyu, ikan Biawan, ikan Seluang, ikan Pipih (Belida), ikan Jelawat, ikan Lais, ikan Patin, ikan Nila ikan Baung, dll. Masya Allah betapa DIA Maha Kaya.

Masyarakat Buntok pun sudah terbiasa menyiapkan diri saat musim kemarau atau saat musim penghujan, bahwa hidup adalah anugerah, hidup adalah perjuangan dan hidup harus survive. Kita semua tentunya sebagai manusia yang beriman selalu yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan selalu bersama umatnya yang ingat dan dekat dengan keberadaanNYA. Motto/semboyan Kab. Barsel adalah Dahani Dahanai Tuntung Tulus” (bahasa Dayak) yang artinya “Selamat Sentosa Adil Makmur Sampai Selama-lamanya”.

Adapun sebagai oleh-oleh dan kenangan dari Buntok, saya tulis sebuah Puisi yang berjudul “Mencarimu di gosong hulu Barito”.Semoga bermanfaat.

Wassalam,

1310740039323197360
1310740039323197360
13107400941662451948
13107400941662451948

Susan Gracia Arpan

(Ka.BPOM di Palangka Raya)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun