kau tutup jendela dan say goodbye kepada mereka yang sudah rela mendengarkan curhatanmu
lalu melangkahkan kaki menuju tempat yang kau sebut tempat ternyaman
kau menengadah, menangis dalam sujud, bercerita dengan sejujurnya di bawah kaki Tuhanmu
lalu kau mengangkatkan mukamu dan bangun dari ambruknya imanmu
kau dikenal sebagai sosok yang periang, tidak menampakkan masalah, menganggap hidup selalu indah. selalu santai diantara kesibukan.
kau berusaha untuk tidak terlihat lemah.
tapi kelemahanmu tertangkap dalam sujudmu, dalam malammu.
kau berharap waktu untuk segera berputar lalu menunjukkan si pemilik tulang rusuk itu.
siapapun kau si pemilik tulang rusuk
aku menantikanmu di batas waktu yang tak kau tentukan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!