kau menunggu langit berubah menjadi orange kemerahan, menjingga, lalu hitam gelap.
kau menunggu senja dengan segerombolan harap cemas
ada harapan terhadap retina untuk menangkap bayangnya
sesekali mengintip dari balik jendela kamar, melihat jam lalu mencari jejak matahari
seandainya bisa menyingkat waktu, ingin kau putar jam dunia untuk mempercepat pergerakannya.
ingin menarik matahari untuk segera tenggelam diujung sana
lalu mengangkat rembulan menggantikan matahari mengawasi manusia dalam menjalankan kehidupannya.
sejam dua jam, kesetiaanmu menunggu berbuahkan hasil
rembulan tampak sangat indah
tapi dia tidak sendiri, ada beriburibu bintang yang menemaninya menerangi malam yang sangat gelap.
gerlap gerlip cahaya bintang membentuk senyummu yang lebar.