Mohon tunggu...
Susan Dewi Kurniawati
Susan Dewi Kurniawati Mohon Tunggu... Perawat - Postgraduate Programs IKM UI 2024

I'm a nurse who likes sharing about my experience 🤩💫

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Leadership Begins in Your Mind

25 Desember 2024   21:15 Diperbarui: 25 Desember 2024   21:56 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu kehormatan bagi saya dapat bertemu dengan seseorang yang sangat inspiratif seperti Bapak Dr. dr. Andi Afdal, M.B.A., AAK. Kali ini saya diberikan kesempatan untuk menjadi moderator saat beliau menyampaikan materi untuk sharing session bersama mahasiswa FKM UI. Ini merupakan pengalaman pertama saya bertemu Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan dan juga pengalaman pertama bagi saya sebagai seorang moderator kegiatan seminar. Jujur saya sangat gugup menghadapi kegiatan ini, karena mungkin ini sesuatu yang baru untuk saya. Namun, selama kegiatan berlangsung saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru yang mungkin tidak saya sadari sebelumnya. Saya yang belum terbiasa bicara di forum yang besar dengan narasumber hebat, ditambah suasana yang kurang familiar, itu semua menjadi pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Tulisan ini bertujuan untuk refleksi diri pembelajaran dari sebuah kegiatan yang telah saya lalui.

Dokumentasi Kegiatan (Sumber: dokumentasi pribadi)
Dokumentasi Kegiatan (Sumber: dokumentasi pribadi)
Narasumber yang inspiratif dengan pengalaman beliau yang luar biasa membuat saya ‘sedikit’ melupakan kecemasan yang sedang saya hadapi saat itu. Namun hal tersebut tidak membuat saya lupa untuk ‘mencuri’ ilmu dan pengetahuan yang Bapak Andi berikan untuk kami semua. Beliau mengatakan Leadership Begins in Your Mind” semua berasal dari pikiran kita masing-masing. Pikiran memiliki kendali penuh atas tubuh yang kita miliki, dengan pikiran tersebut kita dapat bersikap, bertindak, dan mengambil keputusan. Oleh karena itu siapkah kita menjadi pemimpin? siapkah kita untuk mengendalikan pikiran kita? Jawabannya akan kembali ke diri masing-masing. Begitupun dengan saya, keputusan untuk melanjutkan pendidikan berkali-kali saya tanyakan kepada diri sendiri. Siapkah saya menjalani hari-hari yang baru? Siapkah saya keluar dari zona nyaman sebelumnya? Siapkah saya bertemu dengan orang baru dan beradaptasi kembali? Setelah diskusi alot dengan diri sendiri jawabannya “Mau sampai kapan saya bertanya?” Karena pertanyaan tersebut hanya akan terkurung di pikiran saya tanpa ada jawabannya. Jawabannya adalah “lakukan apa yang ada dipikiran kamu, baru kamu tau jawabannya”. Benang merah saya ambil selama diskusi berlangsung, saya percaya bila yang ada dipikiran kita hal positif maka lingkungan secara tidak langsung akan mendukung pikiran tersebut.

Dokumentasi Kegiatan (Sumber: dokumentasi pribadi)
Dokumentasi Kegiatan (Sumber: dokumentasi pribadi)
Bapak Andi juga mengatakan pentingnya membangun value dari diri kita masing-masing, karena value tersebut yang akan menjadi bekal dimananpun kita berada. Kami yang saat ini sedang duduk dibangku perkuliahan artinya sedang meningkatkan value masing-masing . Dengan begitu harapannya akan banyak kesempatan yang datang dikemudian hari. Bagaimana dengan konsep kepemimpinan (leadership) bagi Bapak Dr. dr. Andi Afdal, M.B.A., AAK yang sudah berkarir lebih dari 10 tahun dalam dunia manajemen pelayanan kesehatan? Beliau mengatakan “leadership bukan hanya seseorang dengan posisi tertentu membawa anggotanya menuju satu tujuan organisasi, tetapi leadership juga menyiapkan orang terbaik yang bersamanya untuk sanggup menjadi pemimpin dikemudian hari”. Berdasarkan pernyataan beliau, leadership tidak hanya seseorang memegang jabatan fungsional tertentu tapi juga dapat membawa anggota timnya maju dan sukses untuk menjadi pemimpin berikutnya. Seseorang dengan jiwa kepemimpinan harus memiliki 2 esensi utama yaitu perubahan kearah yang lebih baik dan menciptakan manfaat untuk pihak lain.    

img-0373-676c17c3ed641550ac476db2.jpeg
img-0373-676c17c3ed641550ac476db2.jpeg
Adapun syarat menjadi seseorang pemimpin itu ada dua yaitu mampu dan mau. Mampu artinya individu tersebut memiliki pengetahuan, keterampilan, attitude, relasi, sumber daya dan pengalaman yang mumpuni. Mau artinya individu tersebut bersedia keluar dari zona nyaman, mau berada diposisi yang sulit,  sudah selesai dengan diri sendiri, dan selalu bertindak dengan nurani. Berdasarkan materi yang beliau sampaikan, saya mengambil kesimpulan pintar saja tidak cukup untuk menjadi seorang pemimpin. Karena kunci sebuah organisasi berada pada hubungan interpersonal, kerja sama, dan kolaborasi orang-orang yang ada di dalammya. Butuh waktu untuk belajar hal tersebut sehingga beliau menyampaikan “When you a want to be a good leader, you must be a good follower first”. Berdasarkan kutipan beliau tersebut saya mengambil kesimpulan seorang pemimpin tidak lahir begitu saja, melainkan sudah melalui banyak rintangan ujian yang berhasil dilalui dengan modal yang sudah dimiliki sebelumnya. Apabila berada dititik terberat hadapi hal tersebut sebagai sebuah tantangan untuk naik ke level berikutnya. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Dr. dr. Andi Afdal, M.B.A., AAK karena dengan kehadiran bapak saya mendapatkan kesempatan berharga ini. Semoga bapak selalu sehat dan semakin banyak inovasi yang diberikan kepada pelayanan kesehatan di Indonesia.


Saya bersyukur dengan mengikuti mata kuliah Kepemimpinan Strategis dan Berpikir Sistem selama satu semester ini, saya belajar bahwa semua orang bisa menjadi pemimpin. Namun untuk menjadi pemimpin yang ideal dibutuhkan waktu yang tidak singkat dan kemampuan mumpuni untuk mengatasi sesuatu yang mungkin diluar prediksi. Pengalaman adalah bagian dari proses pembelajaran, oleh karena itu saya berencana untuk belajar public speaking lebih dalam untuk menunjang kemampuan saya kedepannya. Harapan setelah menyelesaikan mata kuliah ini saya lebih memahami bahwa setiap pemimpin memiliki karakter yang berbeda dengan banyak proses pembelajaran yang telah dilalui. Hal tersebut akan berdampak pada gaya dan tipe kepemimpinan yang dimiliki. Namun kunci kepemimpinan berada pada proses berkelanjutan yang harus dilalui dengan konsisten belajar dan memberikan manfaat untuk orang-orang disekitarnya. Harapannya kelak saya dan teman-teman Kelas C Kepemimpinan Strategis dan Berpikir Sistem dapat menjadi pemimpin yang bermanfaat untuk orang yang ada disekitarnya.

img-0374-676c17dfc925c40aae02b353.jpeg
img-0374-676c17dfc925c40aae02b353.jpeg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun