BEST PRACTICES
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS 3 SD NEGERI 03 BENUA KAYONG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL )
Penulisan best practices ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tematik di kelas 3 SD Negeri 03 Benua Kayong kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Dalam kegiatan pembelajaran peserta didik pasif, kesulitan dalam memahami pembelajaran yang disampaikan guru yang ditunjukkan dengan hasil belajar peserta didik yang masih rendah dilihat dari ketuntasan belajar peserta didik yang masih 50 %. Guru masih mendominasi pembelajaran, penggunaan model pembelajaran yang belum sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteristik anak.
Sebagai seorang guru, saya merasa pentingnya membagikan pengalaman praktik baik dengan situasi yang telah dilalui dapat menjadi referensi, rujukan atau sumber informasi bagi rekan guru lainnya untuk menyiapkan rencana pembelajaran serta implementasnya di dalam kelas yang memiliki permasalahan yang sama ataupun situasi kelas yang berbeda.
Berdasarkan undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa  guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah maka seorang guru memiliki peran dan tanggung jawab untuk  memperbaiki situasi yang terjadi di dalam kelasnya.
Sesuai dengan permasalahan yang terjadi, yaitu dalam kegiatan pembelajaran peserta didik pasif, jarang bertanya, kesulitan dalam memahami pembelajaran yang disampaikan guru, maka diterapkan model pembelajaran yang menarik dan inovatif serta mengintegrasikan media pembelajaran yang berbasis tik agar terdapat perubahan, yaitu :
peserta didik menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran
pembelajaran menjadi lebih menarik
pembelajaran dapat tersampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran terdapat beberapa hal yang menjadi tantangan, yaitu :
- Peserta didik tidak percaya diri
- Peserta didik belum terbiasa melakukan diskusi kelompok.
- Mempersiapkan perangkat membutuhkan waktu lebih lama daripada estimasi perkiraan waktu.
- Listrik yang sering mati saat pembelajaran sedang berlangsung.
Kegiatan pelaksanaan ini dapat terlaksana karena  bimbingan dari Dosen pembimbing dan guru pamong sebagai pembimbing juga fasilitator serta dukungan dari beberapa pihak, yaitu kepala sekolah, rekan kerja, dan peserta didik.
Tantangan-tantangan yang ditemui saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran perlu diatasi agar menjadi peluang sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana secara kondusif.
Langkah-langkah dalam menghadapi tantangan di dalam kelas menggunakan strategi dengan cara mengidentifikasi masalah kemudian menentukan solusi.
Proses dalam menyelesaikan masalah, yaitu :
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik yang kurang percaya diri untuk memberikan pendapatnya, memotivasi serta membimbing.
- Membuat kelompok belajar yang terdiri dari peserta didik yang heterogen secara karakter maupun kemampuan kognitifnya yang bertujuan menciptakan suasana belajar aktif, Â melatih kemampuan berkomunikasi karena saat melakukan diskusi kelompok peserta didik diharuskan memberikan tanggapan atau menjawab permasalahan dalam diskusi agar diskusi berjalan dengan efektif.
- Meminta bantuan rekan kerja yang lebih mahir dalam pengoperasian perangkat TIK untuk mengatasi kendala pengoperasian TIK dan permasalahan waktu.
- Mempelajari tutorial yang tersedia di youtube dan bimbingan rekan kerja dalam membuat perangkat pembelajaran berbasis TIK
- Menyiapkan genset untuk mengatasi kendala listrik yang sering mati dan meminta bantuan rekan kerja yang mahir dalam pengoperasian genset dan keinstalasian listrik.
Proses  pelaksanaan dalam melakukan strategi menghadapi tantangan-tantangan ini dapat terlaksana karena ada dukungan dari beberapa pihak, yaitu kepala sekolah, rekan kerja, dan peserta didik.
Sumber daya untuk pelaksanakan strategi ini memanfaatkan perangkat pembelajaran, alat peraga, media konkret, penggunaan media berbasis TIK, aplikasi pembuatan media berbasis TIK, literatur yang sesuai dengan permasalahan yang ditemukan serta sumber belajar seperti tutorial di internet untuk membuat media pembelajaran dan cara pengoperasian perangkat TIK.
Setelah melakukan strategi dalam menghadapi tantangan-tantangan dalam kelas dengan langkah-langkah yang telah disusun, tampak hasil seperti berikut.
- Peserta didik terlibat selama kegiatan pembelajaran dan menjadi lebih aktif.
- Memunculkan keberanian peserta didik untuk memberikan pertanyaan maupun tanggapan selama proses pembelajaran terlaksana.
- Peserta didik dapat memecahkan masalah dalam pembelajaran
- Peserta didik berani tampil dengan percaya diri sehingga termotivasi untuk belajar
Dengan melihat dampak yang terjadi di dalam kelas maka dapat disimpulkan langkah-langkah yang telah dilakukan memberikan hasil yang efektif.
Kesimpulan ini berdasarkan hasil belajar siswa yang meningkat dilihat dari ketuntasan belajar peserta didik yang sudah 90 %, siswa menjadi lebih aktif dan memiliki keberanian dalam memberikan pertanyaan maupun pendapat.
Dari hasil refleksi yang dilakukan oleh guru dengan bantuan rekan kerja, yang menyimpulkan bahwa strategi yang telah dilakukan memberikan hasil yang efektif dan dapat dijadikan referensi bagi guru lain dan rekan kerja dalam menyusun rencana pelaksanan pembelajaran atau menjadi solusi jika menghadapi permasalahan yang sama.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan strategi ini adalah motivasi dan keterampilan guru untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran dalam kelas, dukungan dari kepala sekolah dan rekan kerja, serta ketepatan melaksanakan rencana yang telah disusun.
Dari keseluruhan rangkaian kegiatan yang sudah dilaksanakan terdapat beberapa hal yang dapat menjadi catatan serta kesimpulan sebagai bahan refleksi diri untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan, diantaranya terampil mengidentifikasi permasalahan di dalam kelas, menentukan solusi  dan mengimplementasikannya dengan membuat perangkat pembelajaran dan pelaksanaannya di kelas. Guru tetap harus terus belajar dan meningkatkan kemampuan seiring perkembangan teknologi dengan memanfaatkan berbagai referensi, baik dari dari rekan kerja atau pun komunitas guru agar kemampuan guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan minat siswa sehingga siswa menjadi termotivasi untuk belajar.
Praktik baik ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi teman sejawat maupun rekan kerja lainnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI