Mohon tunggu...
Susan Agustina Putri
Susan Agustina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 - Pendidikan Sosiologi

Memiliki ketertarikan dalam dunia kepenulisan, khususnya pada media penyampaian informasi yang bersifat publik. Menyenangi hujan dan puisi, menikmati ujian dan kesudahan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelusuri Realitas Pernikahan Rendah di Kota Bandung: Studi Kasus di Kelurahan Citarum

30 April 2024   13:57 Diperbarui: 16 Mei 2024   19:10 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan April terdapat 25 orang yang menggelar pernikahan; di Kelurahan Tamansari 11 orang, Kelurahan Cihapit 7 orang, Kelurahan Citarum 7 orang pula, dan pengantin yang menikah di bulan April ini berusia diatas  21 tahun baik dari laki-laki maupun perempuan.  

Lalu di bulan Mei terdapat 50 orang yang melakukan pernikahan; kelurahan Tamansari 27 orang, Cihapit 12, dan Citarum 11. Tingkat pendidikan pengantin laki-laki pada bulan Mei yaitu SD 6 orang, SLTP 8 orang, SLTA 32 orang, dan S1-S3 4 orang, sedangkan tingkat pendidikan pengantin perempuan yaitu SD 5 orang, SLTP 11 orang, SLTA 25 orang, dan S1-S3 9 orang. 

Pada bulan Juni pernikahan yang dilaksanakan berjumlah 40; di Kelurahan Tamansari sebanyak 20 orang, Kelurahan Cihapit sebanyak 17 orang, dan Kelurahan Citarum sebanyak 11 orang.

Menurut data yang diperoleh melalui hasil wawancara di kelurahan Citarum sebagai daerah yang memiliki angka pernikahan rendah di Bandung Wetan pada akhir Desember 2023, didapatkan bahwa jumlah penduduk yang terdata bertempat tinggal pada KTP nya berjumlah 3.823 orang. Adapun jumlah penduduk tidak tetap berjumlah 164 orang dari 90 orang laki-laki dan 74 orang perempuan. Sehingga jumlah penduduk yang bertempat tinggal menetap yakni 3.659 orang yang tersebar ke dalam 8 RW dan 36 RT.

Dalam menelusuri jejak pernikahan dalam Kelurahan Citarum ini, diperlukannya jumlah usia matang yang ideal untuk siap menikah. Usia ideal untuk menikah ini mulai dari 20-34 tahun. Dengan rincian jumlah laki-laki usia 20-24 tahun sebanyak 147 orang dan perempuan 171 orang, laki-laki usia 25-29 tahun sebanyak 95 orang dan perempuan 164 orang, serta laki-laki usia 30-34 tahun sebanyak 157 orang dan perempuan 165 orang. Dari data tersebut disimpulkan sebanyak 899 dari 3.823 orang berada pada usia siap menikah. 

Jika mengamati usia siap menikah pada kelurahan ini, tidak lepas dari kualitas pendidikan yang mereka tempuh. Dari 3.823 penduduk, sebanyak 268 penduduk yang terdiri dari 150 laki-laki dan 118 perempuan tidak mengenyam bangku sekolah, 284 penduduk yang terdiri dari 127 laki-laki dan 157 perempuan masih belum tamat SD, 242 penduduk yang terdiri dari 106 laki-laki dan 136 perempuan tamat SD, 520 penduduk yang terdiri dari 164 laki-laki dan 356 perempuan SLTP, 808 penduduk yang terdiri dari 364 laki-laki dan 444 perempuan SLTA, 878 penduduk yang terdiri dari 361 laki-laki dan 517 perempuan yang menjadi sarjana muda (S1), dan sejumlah 820 penduduk yang terdiri dari 449 laki-laki dan 371 perempuan yang menjadi sarjana dengan gelar tinggi. 

Dapat disimpulkan bahwa kualitas penduduk yang dicerminkan dari pendidikan ini memengaruhi angka pernikahan yang ada sehingga pernikahan menjadi rendah karena banyak dari penduduk daerah tersebut yang memilih melanjutkan pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi. 

Tercermin dalam mata pencaharian penduduknya dengan rincian 497 penduduk yang terdiri dari 251 laki-laki dan 246 perempuan sebagai pegawai negeri, 59 penduduk yang terdiri dari 42 laki-laki dan 17 perempuan sebagai ABRI, 834 penduduk yang terdiri dari 292 laki-laki dan 542 perempuan sebagai pegawai swasta, 486 penduduk yang terdiri dari 185 laki-laki dan 301 perempuan sebagai pedagang, 665 penduduk yang terdiri dari 318 laki-laki dan 347 perempuan sebagai pelajar, 622 penduduk yang terdiri dari 338 laki-laki dan 284 perempuan sebagai mahasiswa, 296 penduduk yang terdiri dari 137 laki-laki dan 159 perempuan sebagai pensiunan, serta 364 penduduk yang terdiri dari 160 laki-laki dan 204 perempuan sebagai pekerja lain-lain. 

Hal tersebut menunjukkan, semakin tingginya pendidikan seseorang, semakin tinggi pula pekerjaan yang mereka raih. Hal inilah yang menjadi sebab pula pernikahan rendah karena penduduknya lebih berfokus pada pengembangan karir.

Adapun, jumlah penduduk yang memeluk agama Islam sebanyak 1.712 orang, kristen sebanyak 1.031 orang, katolik sebanyak 1.009 orang, Hindu sebanyak 23 orang dan Budha sebanyak 48 orang. Hal ini diartikan bahwa dari agama Islam yang sebanyak 1.712 orang tersebutlah yang akan atau pernah mengirimkan data pernikahannya ke KUA (Kantor Umum Agama), karena hanya agama Islam yang mencatat pernikahan di KUA sedangkan agama lain langsung ke Disdukcapil (Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil) dan tidak terdata di KUA. 

Hal inilah pula yang menyebabkan Kelurahan Citarum memiliki angka pernikahan yang rendah selain dari alasan jumlah penduduk, usia penduduk, fokus karir dan agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun