Mohon tunggu...
Apriana Susaei
Apriana Susaei Mohon Tunggu... Administrasi - senang menulis apa saja

sedikit pengalaman, kurang membaca, jarang belajar dari orang lain, banyak merenung dan senang menulis apa saja

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pengalaman Mengikuti Kelas Menulis Opini di OM Institute

23 Juni 2023   22:17 Diperbarui: 23 Juni 2023   22:19 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis (unsplash.com/kaitlynbaker)

Kelas Menulis di OM Institute (dokumen pribadi) 
Kelas Menulis di OM Institute (dokumen pribadi) 

Setiap tulisan opini yang telah dibuat, setiap paragrafnya dibahas dan ditelanjangi dalam dua jam pertemuan setiap sesi. Setiap orang bebas berinteraksi dan bertanya kepada Mbak Okky. Setiap orang diberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya. Kekuatan Mbak Okky yang aktraktif telah menjadikan kelas begitu aktif.

Pelatihan ini juga menjelaskan bagaimana mengungkapkan argumentasi dan cara merangkai paragraph sebagai kekuatan dalam menulis opini.  Sesi terakhir dalam rangkaian kelas tersebut menjelaskan bagaimana menutup tulisan opini dengan kalimat penutup yang mengunci dan bagaimana membubuhkan judul yang menarik untuk sebuah tulisan opini.

Menyelami tulisan Mbak Okky yang menjadi rujukan dalam pelatihan ini, memberi saya pemahaman bahwa tulisan opini tidak hanya melulu sebatas membeberkan angka-angka. Memperbandingkan fenomena dan fakta juga bisa dilakukan dalam merangkai sebuah tulisan opini.

Tulisan Mbak Okky yang kaya akan budaya, kritis pada masalah sosial, ketidakadilan maupun diskriminasi, telah membuka pandangan baru bagi saya dalam gaya menulis opini. Kedepan, alangkah lebih baik jika dalam satu sesi  kelas tersebut juga diberikan waktu untuk membedah tulisan opini di berbagai media.

Mengikuti kelas ini pada akhirnya membawa saya pada satu titik pemahaman bahwa pada hakikatnya menulis adalah proses kreatif unutk membuat karya seni. Genre apa pun yang akan kita tulis, baik fiksi, non fiksi maupun opini, proses menulis ternyata selalu melibatkan penghayatan jiwa maupun emosi untuk mengelola gagasan, karya dan mengungkapkan imajinasi.

Pengalaman mengikuti kelas menulis ini juga ternyata memberi saya waktu untuk mengurai mental block yang saya alami dalam menulis. Pikiran saya seperti disegarkan kembali. Otak saya dipaksa untuk berpikir kritis lagi dan tangan saya seperti diajarkan untuk berlatih berkali-kali. 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun