Mohon tunggu...
Apriana Susaei
Apriana Susaei Mohon Tunggu... Administrasi - senang menulis apa saja

sedikit pengalaman, kurang membaca, jarang belajar dari orang lain, banyak merenung dan senang menulis apa saja

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pengalaman Mengikuti Kelas Menulis Opini di OM Institute

23 Juni 2023   22:17 Diperbarui: 23 Juni 2023   22:19 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis (unsplash.com/kaitlynbaker)

Sebuah iklan kelas menulis opini, tiba-tiba muncul pada laman akun Twitter saya. Algoritma aplikasi ini ternyata telah membawa mata, pikiran dan jari saya untuk mengetahui lebih jauh mengenai kelas menulis opini tersebut.

Kelas menulis opini level basic tersebut ditawarkan oleh Omong-Omong Institute selama tiga kali pertemuan daring di Bulan Mei tahun 2023. Institute atau sekolah ini merupakan bagian dari Yayasan Okky Madasari. Selain pelatihan menulis Opini, OM Institute juga memfasilitasi kelas menulis cerita anak, English Writing Workshop dan juga menulis cerpen.

Nama Okky Madasari nampaknya tidak asing di ingatan saya, pertemuan saya pertama kali dengan Mbak Okky -- sapaan Okky Madasari--- melalui karyanya pada kumpulan cerpen pilihan Kompas tahun 2020 dengan judul "Sendiri-sendiri."

Tawaran menulis opini oleh Mbak Okky ini langsung memantik keingitahuan saya. Bukan tanpa sebab, selama ini dia dikenal sebagai penulis cerpen dan novelis. Kalimat tanya yang muncul di benak saya saat itu yaitu: Bagaimana seorang novelis menulis opini?

Karena bagaimanapun gaya kepenulisan cerita novel dan cerpen tentu jauh berbeda dengan gaya penulisan opini yang saya tahu. Jawaban tersebut akhirnya saya dapatkan di pertemuan pertama.

"Setiap orang punya kemampuan untuk menulis semua genre, baik fiksi maupun opini." Ujarnya disela-sela pertemuan.

Pertemuan pertamapun telah membuka wawasan saya mengenai enam cara membuka tulisan sebuah opini. Di antara enam cara tersebut, "teknik bercerita" selalu menarik perhatian saya.

Bagaimana tidak, hari ini jutaan content bacaan maupun artikel di media digital maupun platform media sosial menuntut perhatian kita. Pada akhirnya, keputusan membaca keseluruan setiap tulisan maupun artikerl tergantung pada paragraf pembuka, menarik atau tidak.

Teknik bercerita di awal tulisan bagi saya setidaknya harus mampu membangun hubungan emosional dengan pembaca, terlebih jika tulisan tersebut dibumbui cerita kemanusiaan (human interest) yang aktual disertai pilihan diksi yang kuat.

Pelatihan ini betul-betul dilakukan melalui praktik menulis, setiap peserta diberikan ruang untuk menyampaikan konsep tulisannya masing-masing sambil disisipi materi maupun teori oleh Mbak Okky.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun