Di luar itu, tekanan-tekanan global terkait mitigasi dampak perubahan iklim seperti yang disepakati di Paris pada akhir 2015 juga berpengaruh. Pemerintah dan masyarakat perlu mulai melakukan penghematan energi di sektor transportasi, yang secara keseluruhan merupakan pemakai energi dalam jumlah besar (sekitar 40% menurut MASKEEI) dari total pemakaian energi nasional.
Dengan terus berkembangnya teknologi energi dan transportasi, ada sejumlah pilihan alternatif yang bisa diambil, misalnya mengganti minyak solar dengan bio-diesel (energi terbarukan), selain pengembangan alat transportasi (terutama untuk transportasi publik) bertenaga listrik. Sayangnya, yang disebut terakhir ini sepertinya masih kurang mendapat perhatian, setidaknya bila melihat perkembangan berita terkait hal tersebut (boleh jadi sedang disiapkan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H