Mohon tunggu...
Suryono Brandoi Siringoringo
Suryono Brandoi Siringoringo Mohon Tunggu... Jurnalis -

Aku bukan seorang optimis yg naif yg mnghrapkan harapan-harapanku yg dkecewakan akan dpnuhi dan dpuaskan di masa dpan. Aku juga bukan seorang pesimis yg hdupnya getir, yg trus menerus brkata bhw masa lampau tlh mnunjukan bhw tdk ada sesuatu pun yg bru dbwah matahari. Aku hanya ingin tmpil sbg manusia yg membwa harapan. Aku hdup dgn kyakinan teguh bhw skrng aku bru mlhat pantulan lembut pd sbuah kaca, akan tetapi pd suatu hari aku akan brhdpan dgn masa dpn itu, muka dgn muka.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aksi 'Bakar Uang' di Langit Mencederai Rasa Keadilan

10 Januari 2012   09:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:05 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_162818" align="alignnone" width="560" caption="pesta kembang api"][/caption] Beberapa hari yang lalu kita baru saja memasuki tahun yang baru dan mungkin sampai saat ini masih terasa suasana tahun baru. Bagi orang-orang yang berduittak lengkap rasanya tahun baru tanpa kembang api, hampir seluruh kota-kota besar dunia merayakan perpindahan tahun baru dengan pesta kembang api. Termasuk Negara kita Indonesia aksi ‘’bakar uang’’ dengan aneka pesta kembang api berlangsung dengan meriahnya pesta akhir tahun menyambut tahun yang baru. Jika kita hitung-hitung biaya yang dikeluarkan oleh para penguasa dan orang-orang yang berduit di seluruh wilayah Indonesia untuk aksi pesta kembang api mungkin menghabiskan ratusan juta bahkan hingga miliaran rupiah. Memang bagi mereka para penguasa dan orang-orang berduit tidak ada salahnya memerihkan pergantian tahun dengan aksi ‘’bakar uang dilangit’’. Namun di tengah kondisi perekonomian serta realitas kehidupan masyarakat Indonesia saat ini, aksi ‘’bakar uang dilangit’’ bagi masyarakat kecil menilai aksi pesta Kembang Api yang menghabiskan dana hingga miliaran Rupiah sebagai mencinderai rasa keadilan. Sebab dalam pandangan mereka dana sedemikian besar dapat digunakan untuk penghilang rasa lapar dan membeli obat untuk menyembuhkan penyakit serta membuat pintar anak-anak yang putus sekolah. Hal ini karena realitas di masyarakat kita memang masih banyak orang yang lapar,orang yang membutuhkan obat serta orang yang ingin belajar namun putus sekolah karena ketiadaan biaya. Mungkin dengan menghamburkan uang di langit di penghujung tahun anda mendapatkan kegembiraan sesaat, tetapi kegembiraan itu mungkin saja didapatkan di atas penderitaan orang lain, karena boleh jadi mereka melakukan pesta kembang api, di saat ada orang lain yang tengah sakit keras dan tak bisa mendegarkan suara bising, apalagi suara ledakan kembang api. Bayangkanlah bagaimana perasaan Anda, jika orang yang tengah sakit keras itu adalah ibu kandung Anda, apalagi jika ibu kandung Anda mengidap penyakit jantung. Dengan pertunjukkan ‘’ bakar uang’’ yang dilakukan di sekitar masyarakat kecil itu,secara refleks mereka merasakan ketidakadilan yang dianggap dilakukan para penguasa dan orang berduit tanpa memperdulikan kondisi mereka. Pada aksi ‘’bakar uang’’ dilangit ini,si orang kecil hanya bisa bergumam dalam hati,membunyikan protes mereka terhadap kondisi yang ada. Terdengar ada beberapa pihak yang berupaya menyampaikan suara hati mereka,dengan menyampaikan protes itu terhadap pihak penguasa,namun apa daya semua sudah terjadi,hanya berharap teriakan kecil itu menjadi catatan kecil di akhir tahun depan. Harapan agar di tahun-tahun yang akan datang semoga para penguasa dan orang-orang berduit terketuk hatinya agar kiranya biaya yang biasanya dihabiskan tiap tahunnya dalam memeriahkan pergantian tahun dengan aksi ‘’bakar uang di langit’’. Tidak ada salah nya disumbangkan untuk mereka-mereka masyarakat kecil yang membutuhkannya untuk bisa bertahan hidup. Mudah-mudahan tulisan ini dapat mengingatkan kita semua, bahwa pesta kembang api sungguh merupakan perbuatan sia-sia, bahkan boleh jadi kita akan berdosa bila melakukannya. Jauh lebih baik jika uang kita dibelanjakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan untuk amal, daripada dibelikan kembang api dan terbuang percuma tanpa ada manfaatnya bagi orang lain, karena sebaik-baik manusia adalah orang yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi orang lain. ,,SALAM,,,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun