Penulis tak bermaksud membahas benar tidaknya Jokowi China. Perjalanan negeri ini sudah waktunya melepaskan diri dari stigma pribumi-non pribumi.
Tengoklah kontribusi kaum Tionghoa di negeri ini. Pabrik-pabrik besar, industri yang mempekerjakan jutaan orang pribumi, merupakan kontribusi nyata kaum Cina di negeri ini.
Di bidang olahraga nama harum bangsa ini juga dibawa oleh warga negara keturunan China. Sebutlah dari era Ferry Sonnevile , Tan Joe Hok, Njo kiem Bie, Tan King Gwa dan Eddy Jusuf. Bendera merah putih pertama kali dikibarkan di Olimpiade Barcelona juga berkat kerja keras Susi Susanti dan Alan Budikusuma.
Di bidang pemerintahan, banyak juga warga keturunan yang berprestasi. Sebut saja Menteri Perekonomian jaman Megawati Kwik Kian Gie. Sekarang ada juga Marie Elka Pengestu.
Nah dengan deretan kontribusi kaum minoritas Tionghoa itu, masihkah relevan mempersoalkan masalah keturunan? Atau mereka yang memang warga keturunan harus membantah bahwa dia bukan warga keturunan?
Jokowi sendiri tak perlu malu, dan menutup-nutupi asal dan keturunannya. Biasa saja kali. Toh wakilnya di DKI Basuki Cahya Purnama tak pernah berupaya menutup-nutupi identitasnya sebagai keturunan China. Warga pun menghormatinya seperti juga menghormati Kwik Kian Gie, Marie Pangestu, atau deretan atlet keturunan China itu.
Ahok memang kerurunan China. Namun perannya membangun Jakarta sangat besar. Maka pantaslah dia nanti jadi Gubernur DKI Jakarta. Kalau nanti Jokowi terpilih jadi Presiden, ya pantas-pantas saja, toh dia harus berjuang sejak jadi Walikota Solo, Gubernur DKI dan akhirnya menjadi Presiden.
Jadi sekali lagi apa yang salah kalau Jokowi itu memang China? Kalaupun didukung para konglomerat China, ya sah-sah saja, toh wajar kalau sebuah etnis menginginkan kaumnya yang berkuasa. Apalagi sebagai pengusaha, mereka jelas butuh perlindungan politik. Dan itu akan mereka dapatkan sepenuhnya bila Jokowi terpilih sebagai Presiden. Jangan rasial lah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI