Mohon tunggu...
Suryokoco Suryoputro
Suryokoco Suryoputro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Desa - Kopi - Tembakau - Perantauan

Berbagi pandangan tentang Desa, Kopi dan Tembakau untuk Indonesia. Aktif di Organisasi Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara, Koperasi Komunitas Desa Indonesia, Komunitas Perokok Bijak, Komuitas Moblie Journalis Indonesia dan beberapa organisasi komunitas perantau

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Peluang BMDes Kembangkan Bisnis Agritech ala eFishery dan TaniHub @KompasianaDESA

27 Januari 2025   22:13 Diperbarui: 27 Januari 2025   22:13 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran teknologi dalam sektor pertanian, perikanan, dan peternakan semakin signifikan. Model bisnis seperti eFishery dan TaniHub membuktikan bahwa teknologi mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan akses pasar bagi petani, nelayan, pembudidaya ikan, dan peternak. Kegagalan  yang dialami oleh kedua startup tersebut bisa menjadi pelajaran penting untuk merancang strategi yang lebih matang. Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) memiliki potensi besar untuk mengadopsi teknologi serupa, mengingat posisi strategisnya di tingkat lokal.

Peluang Pengembangan Bisnis Agritech oleh BUMDesa

  1. Kedekatan dengan Masyarakat Lokal  BUMDesa memiliki akses langsung ke petani, nelayan, pembudidaya ikan, dan peternak di desa. Hal ini memungkinkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan, tantangan, dan potensi lokal.

  2. Pemanfaatan Teknologi untuk Efisiensi Produksi  Dengan mengadopsi teknologi seperti Smart Feeder (ala eFishery) atau platform e-commerce (ala TaniHub), BUMDesa dapat membantu masyarakat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya produksi, dan meminimalkan risiko kegagalan panen.

  3. Peningkatan Akses Pasar  BUMDesa dapat membangun platform digital untuk memasarkan hasil produksi langsung ke konsumen, hotel, restoran, atau pasar modern, memotong rantai distribusi yang panjang.

  4. Dukungan Pemerintah dan Program Desa  Pemerintah pusat dan daerah seringkali memberikan dana desa yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan BUMDesa. Ini mencakup dukungan teknologi, pelatihan, dan pendampingan.

  5. Kolaborasi dengan Startup atau Institusi Teknologi  BUMDesa dapat menjalin kemitraan dengan startup agritech atau institusi teknologi untuk memperoleh akses ke inovasi terbaru tanpa harus mengembangkan semuanya dari nol.

 Hal-hal yang Harus Diantisipasi

  1. Kapasitas Manajemen yang Terbatas  Banyak BUMDesa masih memiliki keterbatasan dalam hal manajemen, pengelolaan keuangan, dan penguasaan teknologi. Pelatihan dan pendampingan intensif diperlukan untuk mengatasi hal ini.

  2. Tantangan Modal Awal  Adopsi teknologi seringkali membutuhkan investasi awal yang signifikan. BUMDesa perlu memastikan kelayakan finansial dan mencari sumber pendanaan, seperti dana desa, program CSR, atau kemitraan dengan investor.

  3. Regulasi dan Perizinan  Regulasi yang terkait dengan agritech dan distribusi hasil pertanian harus diperhatikan. Contoh kegagalan seperti pencabutan lisensi TaniFund oleh OJK menjadi pelajaran penting untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.

  4. Kendala Infrastruktur dan Akses Teknologi  Di banyak desa, akses internet yang terbatas dan infrastruktur yang kurang memadai menjadi tantangan utama untuk implementasi teknologi agritech.

  5. Ketergantungan pada Pasar  Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah terlalu bergantung pada pasar tertentu. BUMDesa harus mampu melakukan diversifikasi produk dan pasar untuk mengurangi risiko.

  6. Keberlanjutan dan Skala Bisnis  BUMDesa perlu memastikan bahwa model bisnis yang dikembangkan memiliki keberlanjutan jangka panjang. Mengadopsi model yang terlalu kompleks tanpa memperhatikan kemampuan lokal dapat berujung pada kegagalan.

Strategi Sukses untuk BUMDesa dalam Bisnis Agritech

  1. Pemetaan Potensi Desa  Identifikasi komoditas unggulan dan kebutuhan spesifik masyarakat desa untuk menentukan fokus bisnis agritech yang relevan.

  2. Peningkatan Kapasitas SDM   Menyelenggarakan pelatihan bagi pengelola BUMDesa dan masyarakat tentang teknologi agritech, pemasaran digital, dan pengelolaan usaha.

  3. Kemitraan Strategis   Bekerjasama dengan startup agritech, lembaga riset, atau pemerintah untuk mengakses teknologi, pelatihan, dan pasar yang lebih luas.

  4. Adopsi Teknologi yang Sesuai   Pilih teknologi yang sederhana, mudah digunakan, dan sesuai dengan kapasitas masyarakat lokal. Hindari solusi yang terlalu kompleks dan mahal.

  5. Pengelolaan Keuangan yang Transparan  Mengembangkan sistem keuangan yang akuntabel untuk memastikan keberlanjutan dan kepercayaan masyarakat.

  6. Fokus pada Nilai TambahBUMDesa  dapat mengembangkan produk olahan dari hasil pertanian, perikanan, atau peternakan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing.

Dengan memanfaatkan keunggulan lokal dan mengadopsi teknologi secara strategis, BUMDesa memiliki peluang besar untuk mengembangkan bisnis agritech yang berdampak positif bagi masyarakat desa. Namun, keberhasilan ini membutuhkan perencanaan yang matang, manajemen yang profesional, dan mitigasi risiko yang tepat. 

Belajar dari kegagalan eFishery dan TaniHub, BUMDesa harus memastikan kepatuhan regulasi, keberlanjutan model bisnis, dan adaptasi teknologi yang relevan dengan kebutuhan lokal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun