desa dan perdesaan adalah langkah strategis untuk mengangkat suara desa ke media. Dengan inspirasi dari Tino Sidin, pendidik seni rupa legendaris yang terkenal dengan pendekatan lembut dan mendukung kreativitas, kita dapat menciptakan "Kompasiana Desa" sebagai ruang edukasi, ekspresi, dan motivasi yang inklusif bagi siapa saja yang peduli pada desa.
Membangun komunitas menulis yang kuat tentangBelajar dari Tino Sidin: "Ya, Bagus!" Sebagai Landasan Dukungan
Tino Sidin adalah seorang pelukis, pendidik seni rupa, sekaligus motivator yang dikenal melalui acara televisi "Gemar Menggambar" di era 1980-an. Salah satu ciri khasnya adalah memberikan apresiasi terhadap setiap karya yang dibuat oleh murid-muridnya dengan kalimat sederhana namun bermakna, yaitu "Ya, bagus!"
Pendekatan ini mencerminkan nilai-nilai penting dalam mendidik dan memotivasi: memberikan penghargaan atas usaha seseorang, berapapun kualitasnya, dan mendorong mereka untuk terus berkembang. Tino Sidin percaya bahwa setiap karya memiliki nilai tersendiri, dan tugas seorang pendidik adalah menciptakan lingkungan yang mendukung keberanian untuk berkarya.
Filosofi "Ya, bagus!" ini sangat relevan dalam membangun Kompasiana Desa. Dalam dunia menulis, banyak orang ragu untuk mulai karena takut dianggap kurang baik atau tidak berbobot. Dengan pendekatan seperti Tino Sidin, setiap tulisan yang dihasilkan di Kompasiana Desa---apapun bentuknya---diberikan apresiasi, sehingga mendorong anggota komunitas untuk terus menulis dan belajar.
Mengapa Tino Sidin Adalah Inspirasi yang Tepat?
Kesederhanaan yang Mendidik
Tino Sidin menggunakan metode yang sederhana namun efektif. Dengan kertas dan spidol, ia menunjukkan bahwa seni tidak harus rumit. Prinsip ini bisa diterapkan dalam menulis: tidak perlu tulisan panjang atau sempurna, yang penting adalah keberanian untuk memulai.Motivator yang Menginspirasi
Sebagai motivator, Tino Sidin membangun kepercayaan diri murid-muridnya. Ia tidak pernah mengkritik dengan tajam, melainkan selalu memberi dorongan untuk terus berkarya. Dalam Kompasiana Desa, semangat ini bisa diterapkan untuk mendukung pendamping desa, aparat desa, dan remaja desa agar percaya diri membagikan pemikiran dan cerita mereka.Penyemangat Kreativitas di Masa Kecil
Melalui acara Gemar Menggambar, Tino Sidin menjadi bagian dari kenangan masa kecil banyak orang Indonesia, menginspirasi mereka untuk mengeksplorasi kreativitas tanpa takut salah. Filosofi ini dapat diterapkan untuk menumbuhkan semangat menulis, terutama di kalangan generasi muda desa, sebagai langkah awal menuju perubahan.
Kompasiana Desa: Ruang untuk Menulis, Belajar, dan Berkarya
Dengan pendekatan ala Tino Sidin, Kompasiana Desa dapat menjadi:
- Ruang Cerita Inspiratif: Membagikan kisah keberhasilan desa, seperti inovasi dalam pengelolaan BUMDes, tradisi yang dilestarikan, hingga tokoh-tokoh desa yang inspiratif.
- Pusat Edukasi Desa: Artikel di Kompasiana Desa bisa menjadi sumber informasi tentang tata kelola anggaran desa, pemberdayaan masyarakat, hingga solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi desa.
- Forum Diskusi dan Solusi: Dengan tulisan, komunitas desa dapat mengidentifikasi masalah seperti urbanisasi, pendidikan, atau lingkungan, sekaligus mencari solusi bersama.
Semangat Menulis ala Pramoedya dan Bung Hatta
Pramoedya Ananta Toer pernah berkata bahwa menulis adalah keberanian untuk menyampaikan ide kepada pembaca. Sementara itu, Bung Hatta, sang proklamator, adalah penulis produktif yang karyanya menginspirasi hingga kini. Mereka menunjukkan bahwa menulis adalah sarana untuk mengabadikan gagasan dan pemikiran.
Di Kompasiana Desa, setiap orang bisa memulai dengan tulisan kecil, seperti catatan tentang kegiatan desa atau refleksi pribadi tentang kehidupan di desa. Dalam jangka panjang, kumpulan tulisan ini bisa menjadi antologi cerita pendek atau bahkan buku ilmiah populer yang menginspirasi banyak orang.
Menghidupkan Semangat Tino Sidin dalam Kompasiana Desa
Untuk mewujudkan Kompasiana Desa:
- Mulailah dari Langkah Kecil: Tulislah cerita sederhana, seperti kisah gotong-royong, perayaan adat, atau pengalaman unik di desa.
- Hargai Setiap Karya: Seperti Tino Sidin dengan "Ya, bagus!", setiap tulisan di Kompasiana Desa adalah langkah berharga dalam mengangkat suara desa.
- Bangun Kebiasaan Menulis: Jadikan menulis sebagai rutinitas, sehingga cerita-cerita desa tidak hanya menjadi inspirasi, tetapi juga arsip sejarah yang berharga.
- Ajak Lebih Banyak Orang: Libatkan pendamping desa, pemuda, dan aparat desa untuk berbagi gagasan dan pengalaman.
Mendokumentasikan Masa Depan Desa
Dengan menulis di Kompasiana Desa, kita tidak hanya bercerita, tetapi juga mengarsipkan sejarah desa untuk generasi mendatang. Filosofi "Ya, bagus!" dari Tino Sidin mengajarkan bahwa karya kecil sekalipun layak diapresiasi, karena setiap langkah kecil akan membawa kita ke arah perubahan besar.
Mari kita mulai menulis dan membangun Kompasiana Desa. Dengan keberanian dan kreativitas, kita bisa memperkuat suara desa di media, memastikan bahwa masa depan desa terdokumentasi dan terinspirasi. Ya, bagus!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI