Program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga membuka peluang besar bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk berkontribusi dalam rantai pasok pangan nasional. Program ini menuntut pengelolaan yang baik dari produksi hingga distribusi, dengan BUMDes menjadi salah satu penggerak utama di tingkat lokal.
Peran Strategis BUMDes
BUMDes memiliki mandat utama untuk memanfaatkan potensi lokal guna meningkatkan kesejahteraan desa. Dalam konteks program makan bergizi gratis, BUMDes dapat memainkan peran strategis sebagai:
- Penyedia Bahan Baku Pangan Lokal: Seperti beras, telur, sayuran, dan bahan pangan lainnya.
- Pengelola dan Distributor: Menyediakan sistem logistik lokal untuk dapur komunitas atau pusat penyedia makanan.
- Pemimpin Inovasi Ekonomi Desa: Membangun unit-unit bisnis baru yang mendukung keberlanjutan pangan.
Dalam diskusi NGOPI PAGI #005 dengan tema: Menakar Peluang BUMDes dalam Program Makan Bergizi Gratis menghadirkan narasumber: Nurfalah Zahir, S.E, CPAS - Ketua FBI DPW Jawa Barat terungkap BUMDes di berbagai wilayah telah mulai menyusun rencana strategis untuk berperan aktif dalam program ini. Langkah awalnya mencakup pemetaan potensi desa dan peningkatan kapasitas SDM.
Modal dan Pendanaan: Tantangan dan Solusi
Salah satu tantangan terbesar bagi BUMDes adalah pendanaan. Namun, regulasi telah memberikan ruang sebesar minimal 20% dari dana desa untuk mendukung ketahanan pangan, termasuk penyertaan modal bagi BUMDes.
Di Jawa Barat, misalnya, banyak BUMDes yang mengintegrasikan dana ini dengan inisiatif masyarakat. Sebagai contoh:
- Kerjasama dengan petani lokal: Membeli hasil panen langsung untuk memastikan rantai pasok stabil.
- Pembentukan korporasi pertanian desa: Konsep ini menggabungkan investasi masyarakat dengan dana desa untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
Penting bagi BUMDes untuk memiliki data akurat tentang potensi lokal, seperti jumlah petani dan kapasitas produksi. Hal ini memudahkan pengambilan keputusan yang berbasis data.
Tahapan Implementasi Program
Untuk memaksimalkan kontribusi BUMDes dalam program makan bergizi gratis, beberapa langkah strategis dapat diambil:
- Pemetaan Potensi Desa
- Identifikasi sumber daya lokal, seperti hasil tani dan ternak.
- Hitung kapasitas produksi untuk memastikan pasokan cukup memenuhi kebutuhan dapur umum atau pusat distribusi.
- Peningkatan Kapasitas SDM
- Pelatihan khusus bagi pengurus BUMDes terkait manajemen bisnis dan regulasi.
- Kolaborasi dengan dinas terkait untuk memperkuat aspek legalitas, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Izin Usaha.
- Pembangunan Infrastruktur Pendukung
- Penyediaan gudang penyimpanan untuk bahan pangan.
- Pengadaan alat produksi atau fasilitas logistik, seperti kendaraan distribusi.
- Kerjasama dengan Mitra Strategis
- Menjalin kemitraan dengan koperasi, dinas ketahanan pangan, atau sektor swasta.
- Melibatkan masyarakat dalam proses produksi dan distribusi untuk memperkuat rasa memiliki.
BUMDes sebagai Penyedia dan Pengelola
Dalam program makan bergizi gratis, BUMDes dapat berperan baik sebagai penyedia bahan baku maupun pengelola dapur umum. Berikut skema perannya:
- Penyedia Bahan Baku: BUMDes bekerja sama dengan petani untuk menyuplai kebutuhan dapur, seperti sayuran, daging, atau beras. Di beberapa daerah, sistem ini sudah berjalan dengan baik.
- Pengelola Dapur Umum: Dengan memanfaatkan infrastruktur desa, BUMDes dapat menyediakan makanan bergizi langsung ke masyarakat, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan.
Kisah Sukses dan Peluang
Contoh sukses dari implementasi program ini dapat dilihat di beberapa kabupaten di Jawa Barat. Di sana, BUMDes berhasil menyuplai kebutuhan pangan untuk dapur umum dengan memberdayakan petani lokal. Model ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi desa.
Peluang masih terbuka luas, terutama dalam membangun jaringan antar-BUMDes. Sebuah forum nasional dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, memperluas pasar, dan membangun jejaring yang saling mendukung.
Tantangan dan Cara Mengatasinya
Meskipun memiliki banyak potensi, BUMDes sering dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti:
- Kapasitas SDM yang Belum Memadai Solusi: Menyelenggarakan pelatihan rutin dan pendampingan dari dinas terkait.
- Hambatan Administrasi dan Legalitas Solusi: Mempercepat pengurusan izin usaha dengan bantuan forum BUMDes atau pendamping desa.
- Keterbatasan Infrastruktur Solusi: Menggunakan dana desa secara efektif untuk membangun fasilitas pendukung, seperti gudang atau dapur umum.
- Kurangnya Kesadaran akan Peluang Solusi: Sosialisasi intensif kepada pengurus BUMDes dan masyarakat tentang manfaat ekonomi dari program makan bergizi gratis.
Menatap Masa Depan
Program makan bergizi gratis adalah peluang emas untuk mengoptimalkan peran BUMDes dalam pembangunan desa. Dengan manajemen yang baik, BUMDes tidak hanya menjadi motor penggerak ekonomi desa, tetapi juga membantu mengentaskan kemiskinan dan kekurangan gizi di masyarakat.
BUMDes memiliki kesempatan untuk bertransformasi menjadi entitas bisnis yang berdaya saing tinggi dengan tetap berakar pada nilai-nilai gotong royong dan kearifan lokal. Melalui sinergi dengan berbagai pihak, cita-cita kemandirian desa yang sejahtera bukan lagi sekadar mimpi, tetapi sebuah kenyataan yang dapat diwujudkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H