Pendamping sering menghadapi kesulitan dalam menyinkronkan program dengan prioritas pemerintah desa. Misalnya, ada kasus di mana data desa tidak digunakan secara maksimal, sehingga dana desa dipakai untuk hal yang kurang prioritas.
Solusi efektif meliputi:
- Pemetaan Masalah: Menggunakan data yang sudah tersedia, seperti pencatatan WC belum terpasang, untuk menetapkan prioritas pembangunan.
- Konsolidasi dengan OPD: Sinkronisasi antara berbagai dinas tingkat kabupaten dapat mempermudah distribusi dana dan pelaksanaan program yang selaras dengan visi desa.
- Rencana Kerja Tahunan: Langkah Strategis. Rencana kerja tahunan harus mencakup tujuan yang spesifik dan langkah-langkah implementasi yang jelas. Sebagai ilustrasi:
- Januari - Februari: Identifikasi kebutuhan prioritas desa berdasarkan data SDGs desa.
- Maret - Juni: Pelaksanaan program penguatan kapasitas untuk perangkat desa.
- Juli - Desember: Evaluasi dan perbaikan program berdasarkan umpan balik dari komunitas.
Keberhasilan Melalui Kolaborasi
Keberhasilan pendampingan tidak hanya bergantung pada pendamping, tetapi juga pada sinergi dengan berbagai pihak, seperti kementerian, organisasi masyarakat, dan sektor swasta. Kolaborasi yang kuat menciptakan lingkungan pendukung yang mempercepat pencapaian target pembangunan desa.
Rencana kerja tahunan yang baik adalah fondasi bagi pendampingan yang sukses. Dengan pendekatan terencana dan kolaboratif, kita dapat memastikan bahwa setiap program memiliki dampak yang nyata, memberdayakan masyarakat desa, dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. Semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pendampingan masyarakat desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI