Mohon tunggu...
Suryokoco Suryoputro
Suryokoco Suryoputro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Desa - Kopi - Tembakau - Perantauan

Berbagi pandangan tentang Desa, Kopi dan Tembakau untuk Indonesia. Aktif di Organisasi Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara, Koperasi Komunitas Desa Indonesia, Komunitas Perokok Bijak, Komuitas Moblie Journalis Indonesia dan beberapa organisasi komunitas perantau

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menteri Desa Menyapa Desa Cukup Dari Ruang Kerja @KompasianaDESA

17 Januari 2025   11:55 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:55 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdul Halim Iskandar Menyapa Desa (Sumber: TV Desa)

Indonesia, dengan 75.265 desa tersebar di seluruh nusantara, memiliki tantangan unik dalam hal komunikasi antara pemerintah  dan masyarakat. Jarak geografis, infrastruktur yang belum merata, dan keterbatasan akses informasi seringkali menjadi penghalang bagi partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan desa. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa PDT) telah menggagas SAPA DESA, Progam layanan WA dan Zoom meeting di era Menteri Abdul Halim Iskandar. Sebuah inisiatif inovatif yang memanfaatkan teknologi digital untuk mendekatkan Kemendesa PDT dengan Pemda, Aparat Desa dan masyarakat desa. SAPA DESA harusnya bukan sekadar program, melainkan sebuah jembatan digital yang menghubungkan aspirasi masyarakat desa dengan kebijakan Kemendesa.

SAPA DESA memungkinkan Menteri Desa untuk "menyapa" desa-desa di Indonesia tanpa harus melakukan kunjungan fisik ke setiap lokasi. Ini berarti Menteri Desa dapat menerima pengaduan, pertanyaan, dan usulan langsung dari masyarakat desa secara daring, kapan saja dan di mana saja. SAPA DESA harus dirancang sebagai media bagi Menteri Desa untuk "belanja masalah" -- mendengarkan langsung permasalahan yang dihadapi masyarakat -- dan "belanja ide" -- menyerap inspirasi dan masukan dari masyarakat untuk pengembangan program dan kebijakan di masa mendatang. Dengan demikian, SAPA DESA menjadi wadah partisipatif yang mendorong kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan desa.

Digitalisasi sebagai Jembatan

SAPA DESA berangkat dari kesadaran akan pentingnya digitalisasi dalam meningkatkan efektivitas komunikasi pemerintah. Menteri Desa tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan sumber daya yang signifikan untuk mengunjungi setiap desa secara fisik. Digitalisasi menjadi solusi yang efisien dan efektif untuk menjangkau masyarakat di seluruh pelosok negeri. Program ini dapat dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi terkini, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan platform meeting online, untuk memastikan komunikasi yang lancar dan responsif.

Model Sukses dari Ruang Kendali Kemendes

Penerapan SAPA DESA di bawah kepemimpinan Menteri Abdul Halim Iskandar, telah memanfaatkan ruang kendali untuk berinteraksi langsung dengan pemda, aparat desa. Menteri  berdialog secara real-time, mendengarkan keluhan, dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi Desa. Model ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan responsivitas Kementerian dan memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat desa. Agenda inspiratif  ini dapat menjadi  acuan bagi Menteri Yandri dalam melanjutkan dan mengembangkan Program SAPA DESA ke tahap yang lebih maju.

Menuju Sistem yang Lebih Terstruktur

Meskipun telah menunjukkan potensi besar,  SAPA DESA masih perlu pengembangan. Saat ini, program ini masih mengandalkan WhatsApp sebagai platform utama, dan zoom meeting untuk interaktif Menteri Halim dengan aparat pemda dan desa. WhatApp yang dikelola oleh banyak admin dengan standar operasional prosedur (SOP) yang masih belum jelas menyebabkan beberapa kendala, seperti respon yang tidak konsisten, kesulitan dalam mengelola informasi, dan keterbatasan jangkauan. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan sistem agar program ini dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Potensi AI dan Platform Terintegrasi

Teknologi WhatsApp saat ini memungkinkan pengembangan SAPA DESA menjadi lebih canggih. Dengan menggunakan satu nomor resmi WhatsApp yang didukung oleh AI, program ini dapat memberikan layanan 24/7. AI dapat membantu menjawab pertanyaan umum, memberikan informasi, dan bahkan mengarahkan pengaduan ke pihak yang berwenang. Sistem ini akan meningkatkan aksesibilitas informasi dan responsivitas pemerintah secara signifikan. Selain itu, integrasi dengan platform meeting online akan memungkinkan interaksi yang lebih mendalam dan personal antara Menteri Desa dengan masyarakat desa.

Tantangan Implementasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun