Mohon tunggu...
Suryokoco Suryoputro
Suryokoco Suryoputro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Desa - Kopi - Tembakau

Berbagi pandangan tentang Desa, Kopi dan Tembakau untuk Indonesia. Aktif di Organisasi Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara, Koperasi Komunitas Desa Indonesia, Komunitas Perokok Bijak, Komuitas Moblie Journalis Indonesia dan beberapa organisasi komunitas perantau

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hati Hati Penipuan Rekrutmen Pendamping Desa Berkedok Ormas dan Partai

10 Januari 2025   06:21 Diperbarui: 10 Januari 2025   08:06 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hoax Pendaftaran Pendamping Desa ( sumber : Kemendesa )

Baru-baru ini, banyak masyarakat mengeluhkan praktik penipuan berkedok rekrutmen Pendamping Desa yang dilakukan oleh organisasi seperti Kompakdesi dan Gema Desa. Dengan iming-iming menjadi Pendamping Desa atau Pendamping Lokal Desa (PLD), mereka memungut biaya dari peserta yang tidak curiga. Praktik ini tak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mencoreng kredibilitas program resmi pemerintah.

Modus Penipuan: Janji Manis yang Berujung Palsu

Organisasi-organisasi ini meminta peserta membayar biaya hingga jutaan rupiah dengan berbagai alasan, seperti:

  • Biaya transportasi ke tempat pelatihan.
  • Pengadaan seragam dan ID card.
  • Administrasi untuk proses seleksi.

Tak hanya itu, mereka juga menawarkan gaji fantastis hingga 15 juta rupiah per bulan dan janji "kemudahan" seleksi berkat koneksi politik. Namun, setelah uang diserahkan, banyak peserta tidak mendapatkan kejelasan, bahkan tidak ada tindak lanjut sama sekali.

Bau Politik dalam Modus Penipuan

Ironisnya, kasus ini juga diduga sarat dengan agenda politik menjelang Pilpres 2024. Kedua organisasi tersebut kerap dikaitkan dengan dukungan terhadap kandidat tertentu, menggunakan narasi politik untuk menarik kepercayaan masyarakat. Ini menjadi tamparan besar bagi proses rekrutmen yang seharusnya bebas dari unsur politik dan pungutan liar.

Waspada dengan Klaim Partai Politik 

Kasus ini juga mengingatkan kita pada pengalaman masa lalu, terutama pada rekrutmen tahun 2015-2016. Saat itu, banyak laporan yang menyebutkan adanya oknum yang mengatasnamakan partai politik tertentu untuk memuluskan jalan seseorang menjadi pendamping desa. Mereka menjanjikan kelolosan dengan dalih "dukungan politik" atau "koneksi" dengan petinggi pemerintah.

Masyarakat harus menyadari bahwa:

  • Proses rekrutmen resmi tidak bergantung pada partai politik mana pun. Klaim semacam itu adalah modus penipuan.
  • Keberhasilan dalam seleksi hanya berdasarkan kemampuan individu, bukan kedekatan dengan tokoh politik atau partai tertentu.

Jangan sampai pengalaman buruk ini terulang kembali. Tetaplah kritis terhadap segala bentuk manipulasi politik dalam proses rekrutmen.

Proses Resmi Rekrutmen Pendamping Desa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun