Beberapa reformasi lain yang direncakan oleh Andrew Tate jika dipilih sebagai perdana menterinya adalah sebagai berikut. (1) Penerapan pembelajaran bela diri bagi pemuda-pemudi dalam persekolahan demi manfaat kebugaran, kesehatan, dan keamanan masing-masing anak. Bela diri seperti boxing dan gulat merupakan dua rekomendasi yang terpilih. (2) Adanya digitalisasi perekonomian negara dimana reservasi Bitcoin harus diadakan untuk mengurangi persentase inflasi dan stabilitas ekonomi tanpa adanya ancaman dari aktor-aktor luar negeri. (3) Investasi terhadap sumber energi nuklir sebagai sumber energi kehidupan masyarakat Britania Raya, suatu sumber energi yang akhirnya bertransformasi dari bahayanya sumber energi fosil dan gas. Â (4) Investasi terhadap sistem pemilu digital dengan sistem teknologi Blockchain yang lebih aman untuk menjauhi bahaya malware, meningkatkan partisipasi pemilu dari jangkauan mana saja dan sekaligus membuat Britania Raya lebih terintegrasi dalam era digitalisasi masa kini. (5) Bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk mendekatkan relasi secara ekonomi, militer, dan segi kerjasama internasional lainnya. (6) Menjauhi organisasi-organisasi internasional yang dapat mengancam deteriorisasi kedaulatan atau keselamatan Britania Raya.Â
Meskipun Andrew Tate merupakan salah satu figur kontroversial dalam era modern kini, aksi publisitas menjadi perdana menteri masih mempunyai beberapa kebijakan yang dapat diimplementasikan bagi keselamatan masa depan Britania Raya dan bahkan memberi inspirasi bagi negara-negara berkembang untuk mengatasi masalah-masalah internal. Andrew Tate ingin negara Britania Raya menjadi negara dengan kejayaan tinggi, mengurangi kriminalitas dan korupsi yang memakan negara tersebut dari dalam dan menggantinya dengan prosperitas internal yang dapat memberi manfaat bagi seluruh masyarakatnya, dimana ketakutan rakyat diganti oleh kesenyuman akibat supremasi hukum yang efektif, keamanan yang tinggi, dan sistem pendidikan yang produktif bagi generasi mendatang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H