Nama : Surya Wijaya
NIM : 2010311310040
Jurusan : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lambung Mangkurat
Ikan Asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang di awetkan dengan menambah banyak garam. Dengan teknik pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun harus ditutup dengan rapat. Selain itu daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama. Jadi, untuk peluang kerugian nya kecil.
Ikan Asin termasuk salah satu jenis makanan yang sangat digemari masyarakat Indonesia dan masyarakat di luar negeri. Ikan Asin merupakan salah satu makanan yang memiliki gizi yang cukup tinggi, Ikan Asin sering dianggap sebagai makanan untuk masyarakat yang golongan ekonomi nya rendah. Tetapi saat ini ikan asin telah diterima oleh masyarakat yang golongannya menengah keatas. Bahkan produk-produk ikan asin tertentu dapat dikategorikan sebagai makanan mewah. Ikan hasil pengawetan dan pengolahan umum nya sangat disukai oleh masyarakat karena produknya mempunyai ciri-ciri khusus yakni perubahan sifat-sifat daging seperti bau, bentuk, tekstur dan rasa.
Sangat menguntungkan bukan, jika kita mengekspor Ikan Asin ke luar negeri karena jika dibandingkan dengan kita menjual di dalam negeri hanya menyampai harga puluhan ribuan. Apabila kita mengekspor Ikan Asin ke luar negeri harganya bisa mencapai ratusan ribu.
Setelah tau betapa besarnya keuntungan jika kita mengekspor produk seperti Ikan Asin ini pasti akan banyak yang berpikiran untuk mengekspor ke luar negeri. Namun, untuk mengekspor tidaklah mudah, karena tidak semua orang bisa melakukannya, hanya orang yang paham akan nilai tambah dalam sebuah bisnislah yang dapat memberikan nilai yang tinggi dalam produknya.
Ada tiga jenis ikan asin yang diekspor yaitu jenis jambrong, bilis, dan kapasan. Ikan jambrong adalah yang paling banyak peminatnya. Di tahun 2018 lalu, ekspor ikan asin asal Cirebon mencapai 50 ton dengan nilai yang mencapai Rp186,142 miliar.
Sedangkan di tahun 2019 yang lalu hingga akhir bulan Juni, ekspor Ikan Asin telah mencapai 23,477 ton yang harganya mencapai Rp. 15,225 Milyar. Volume ini meningkat pesat jika dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun-tahun yang lalu. Jumlah ini didapat dari 14 kali frekuensi pengiriman. Ekspor senilai Rp. 15,225 Milyar ini kemungkinan besar ikannya bukanlah jambrong, melainkan bilis dan kapasan. Kalau jambrong apabila sudah musimnya, kenaikan nilai ekspor komoditas ikan asin ini akan meningkat karena justru ikan jambrong ini tidaklah murah, harganya bisa mencapai Rp. 500,000 per kilogram.
Dengan berjalannya ekspor ini maka potensi pendapatan Negara kita (Indonesia) dari ekspor juga sangat besar jika pengusaha-pengusaha lokal ini dapat membuat orang luar negeri tertarik dengan apa yang ditawarkan. Jika jumlah permintaan meningkat terus-menerus tentu saja membawa sinyal yang baik, karena usaha ekspor ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja di daerah tempat produksi pengolahan Ikan Asin ini. Jika lapangan pekerjaan nya banyak maka akan mengurangnya pengangguran yang dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, karena seperti yang kita ketahui jika ada banyak pengangguran maka menunjukkan adanya sumber daya yang terbuang yang sebenarnya memiliki potensi untuk berkontribusi dalam pendapatan Nasional, sehingga tentu saja bisnis ekspor Ikan Asin ini sangat membawa pengaruh positif dalam hal perbaikan Ekonomi.
Selain itu ada hal yang sangat diuntungkan oleh tenaga kerja sekitar yaitu jika ingin menjadi tenaga kerja pengolahan Ikan Asin tidak memerlukan syarat pendidikan apapun. Jadi akan sangat mudah jika ingin bekerja dalam pengolahan Ikan Asin tersebut.
Jadi, jika Anda ingin mengekspor Ikan Asin keluar negeri Anda harus mempelajari cara-cara untuk mengekspor dan mempelajari "nilai tambah". Kalian juga harus tau dengan value atau nilai yang harus ditambahkan ke bisnis Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H