Sistem Informasi. Untuk keberlangsungan program dengan tema yang diusungnya, tim abdimas memilih PAUD Almalia School sebagai sarana implementasi, terutama karena target edukasi yang diinginkan ialah anak usia dini.Â
Kabupaten Bandung - Pengabdian Masyarakat (abdimas) Universitas Telkom yang diselenggarakan atas kolaborasi dosen dan mahasiswa yang diketuai oleh Sari Dewi Budiwati, S.T., M.T., Ph.D adalah salah satu dari sekian banyak tim program abdimas lainnya yang berkunjung dan mengimplementasikan teknologinya ke desa-desa sekitar lingkungan universitas. Tim abdimas ini terdiri atas 3 orang dosen dari dua fakultas berbeda di Universitas Telkom, yaitu Fakultas Ilmu Terapan beranggotakan Suryatiningsih, S.T., M.T., Siska Komala Sari, S.T., M.T., Maulida Mazaya, Ph.D. (BRIN) dan Fakultas Ekonomi Bisnis yaitu Dr. Ir. Ratna Lindawati Lubis, M.M., serta 4 orang mahasiswa dari program studi D3Almalia School terletak di dalam kawasan Komplek Permata Buah Batu, kecamatan Bojongsoang dan merupakan salah satu sekolah untuk anak usia dini yang lokasinya cukup dekat dengan Universitas Telkom. Almalia School tidak hanya mengajarkan agama kepada para siswanya, tetapi juga menerapkan kurikulum terkait kebersihan kepada mereka. Orang tua siswa diberikan edukasi tentang pentingnya penanganan sampah di lingkungan rumah dan siswa dibiasakan untuk memilah sampah ketika berada di lingkungan sekolah. Oleh sebab itu, para guru PAUD yang lebih akrab disapa ‘bunda’ ini merasa cocok dengan tema abdimas yang kami bawa, karena ikut mendukung kurikulum yang mereka ajarkan kepada para siswa.Â
Dalam kesehariannya, baik siswa maupun guru di Almalia School pasti menghasilkan sampah sebagai hasil buangan yang tidak terpakai lagi. Sampah-sampah ini seringkali digabung tempat pembuangannya tanpa memerhatikan jenis setiap sampah dan adakah efek jangka panjang yang memengaruhi tata cara pembuangan sampah-sampah tersebut. Kebiasaan dalam membuang sampah dan mengolahnya secara tidak tepat dapat menimbulkan efek yang merusak lingkungan, pun efek negatif untuk individu yang tinggal di dalam lingkungan itu. Lebih jauh, beberapa jenis sampah yang pembuangannya dipisah lalu diolah dapat menghasilkan sesuatu yang baru atau sebuah nilai yang memiliki keuntungan dan dapat kita manfaatkan kembali.Â
Menanggapi kebiasaan yang paling mencolok terjadi, terutama di kalangan anak-anak usia dini yang belum memiliki pemahaman yang cukup, tim abdimas kami memberikan solusi yang inovatif dengan teknologi berbasis website yang dapat diakses melalui perangkat seluler di mana pun dan kapan pun. Website EduWaste memuat konten interaktif yang disesuaikan dengan pemahaman anak usia dini dan memasukkan unsur edukatif terkait penanganan sampah di lingkungan sekitar. Proses pengembangan website ini tidak hanya dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa, namun juga melibatkan partisipasi dari guru-guru PAUD yang memberikan tanggapan terhadap website EduWaste yang ditampilkan pada workshop yang telah dilaksanakan pada tanggal 23 November 2023. Gagasan tentang website EduWaste lahir sebagai upaya untuk membantu penyebaran informasi penanganan sampah bagi anak usia dini dengan cara digitalisasi media edukasi dari materi lisan dan buku cetak ke sebuah platform online. Nantinya, website akan menampilkan informasi yang diperlukan mengenai penanganan sampah plastik yang mudah dimengerti oleh siswa PAUD. Tentunya, website EduWaste juga memiliki akses yang gampang dipelajari oleh bunda PAUD dan orang tua yang akan menjadi perantara implementasi website ke siswa-siswa.Â
Website EduWaste yang disambut baik dan menerima respon positif dari bunda PAUD ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi media pembelajaran yang tepat dan disukai oleh para siswa PAUD. Umpan balik dari kegiatan abdimas ini mencapai tingkat kepuasan sampai 100% sehingga pihak sekolah mengharapkan keberlanjutan ke depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H