Aku bukanlah seorang penulis profesional yang telah menerbitkan puluhan buku ataupun artikel yang menjadi headline di setiap media. Aku hanya seorang pemula yang entah dari mana awalnya melatih jari jemari ini untuk menari-nari diatas keyboard laptop/komputer. Hanya demi satu kata "Karya".
Menulis adalah suatu cara untuk bicar
Suatu cara untuk berkata
Suatu cara untuk menyapa
Suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah dimana.
Cara itulah yang bermacam-macam dan disanalah harga kreatifitas ditimbang-timbang.
∞ Seno Gumira Ajidarma ∞ Â
 Aku belajar menulis dari mereka yang telah memiliki tulisan maupun buku yang menurutku menginspirasi. Banyak ilmu yang aku dapatkan. Mulai dari bagaimana memulai tulisan dan bagaimana mengakhirinya. Pada kesempatan kali ini Aku ingin membagikan apa yang pernah aku dapatkan dan apa yang pernah aku terapkan dalam tulisan-tulisan aku sebelumnya. Bagaimana awal mula aku menulis dan apa kiat yang aku terapkan agar tetap menulis, walaupun dengan waktu yang tidak konstan. Berikut tips yang akan aku bagikan;
1. MULAI LAH DENGAN HAL YANG SEDERHANA
Dalam memulai menulis, mulai lah dengan hal-hal yang ada di sekitar kita. Apa yang kita lihat dan lakukan setiap hari serta kita sepenuhnya tau cerita dari apa yang kita lihat. Contohnya : Kisah pengamen kecil di Nasi goreng Ajo, Suka duka bersama teman Kost atau Teknik makan kapal ciri khas anak lapangan.
Semua itu merupakan kegiatan-kegiatan yang kita alami sendiri dan kita merasakan apa yang terjadi setelah itu. Jika terlalu sulit memulai dengan kata yang indah, di awal berkarya tidak masalah menggunakan kata "Pada suatu Hari" .
2. Â BUAT KERANGKA TULISAN TERLEBIH DAHULU
Setelah menemukan ide dan thema yang akan di tuliskan maka penting untuk menyusun kerangka tulisannya. Kerangka tulisan ini berguna untuk mengarahkan kita dalam menulis. Tulisan kita akan lebih enak dibaca dan terstruktur jika memiliki kerangka yang baik. Contohnya pada bagian awal kita fokus menceritakan tentang keadaan umum dari objek dan setelah itu dilanjutkan ke bagian yang lebih kompleks hinggan puncak pembahasan yang lebih dalam dan diakhiri dengan penutup ataupun simpulan. Nah jika memiliki hal seperti ini, pembaca akan terbawa emosionalnya dan seolah-olah dia yang mengalaminya.
Dalam membuat kerangka, kita jangan sampai lupa alur cerita yang akan kita tuliskan. Apakah alurnya Maju, Alur Mundur atau alur Campuran (Maju Mundur)
3. FOKUS PADA SATU THEMA
Pada bagian ini para penulis pemula sering kecolongan. Jika pada awalnya ingin menulis thema tentang laut, terkadang sering berhenti karena ada ide baru dengan thema baru dan dianggap lebih relefan untuk diceritakan. Biasanya kalau sudah seperti ini maka tulisan awal itu akan tenggelam dan sulit untuk melanjutkannya lagi. Jadi, fokuslah pada satu thema terlebih dahulu dan singkirkan ide-ide baru yang tidak berhubungan dengan thema yang di pilih.
4. TENTUKAN SATU SOSOK PELAKU