Mohon tunggu...
Surya Asri Simbolon
Surya Asri Simbolon Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan Kolom Air

selalu pengen mempelajari hal baru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rekam Jejak Aku "Menulis"

25 April 2017   10:05 Diperbarui: 25 April 2017   19:00 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menjadikan tulisan lebih spesifik, tentukan satu sosok yang menginspirasi kita untuk menuliskan hal tersebut. Biasanya sosok yang kita pilih ini akan membantu kita bercerita lebih banyak. Sosok yang dipilih haruslah orang yang mempunyai keterikatan dengan thema. Contohnya, jika thema yang kita pilih tentang Sepak bola, kita dapat mengangkat tokoh seperti Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi. Seorang Pemain sepak bola yang bermain di Liga Spanyol. Nah, dengan tokoh itu kita bisa bercerita banyak dan terarah tentang sepak bola dan liga spanyol. Kita tidak akan bercerita terlalu banyak tentang sepak bola diluar itu.

5. LAKUKAN PENDEKATAN

Setelah memiliki poin 1-4 diatas saatnya melakukan pendekatan terhadap thema yang dipilih, Alur dan kerangka cerita serta tokoh yang akan diangkat. Hal ini cukup penting dilakukan guna menggali data secara menyeluruh. Dalam pendekatan ini pergunakan semua panca indra yang kita punya seperti mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. 1 poin kuncinya, Jadilah pendengar yang baik. Lebih banyak mendengar daripada berbicara serta perbanyak mendokumentasikan (mengambil foto) apa yang ada di lokasi sekitar.

Sumber: https://lovinasoenmi.wordpress.com/
Sumber: https://lovinasoenmi.wordpress.com/
6. PERBANYAK MELIHAT FOTO 

Terkadang dalam memulai tulisan kita bingung harus memulai di bagian yang mana, walaupun kita sudah membuat kerangka dan kata-kata awal, kita masih belum dapat kalimat pembukanya. Ini akan terpecahkan ketika kita sering membuka dokumentasi yang telah kita abadikan tadi. Foto tersebut akan memberikan kita ingatan singkat tentang kejadian tersebut. Nah jika ada kalimat yang terlintas segera tuliskan saja. Semakin banyak foto yang kita lihat maka semakin banyak cerita yang akan terkuak. Contohnya, kita akan merasa berada di jaman SMA ketika kita melihat foto masa-masa SMA yang mencoret-coret seragamnya pasca Ujian Nasional. Dari hal itu kita pasti spontan mengucapkan "Dulu waktu kita masih SMA ternyata seperti ini ya.., wajah kita masih terlihat polos dan imut". Nah kalimat ini akan membantu kita memulai tulisan.

7. TIDAK BERAMBISI LEBIH DIAWAL KARYA

Sudah menjadi kordat manusia untuk mendapatkan lebih dan terkadang lupa akan kemampuan. Disini kita dibatasi untuk mengharapkan lebih. Pada tahap awal belajar menulis kita cukup mengidolakan seseorang/tokoh yang memiliki aktifitas yang sama dengan kita saat ini. Contohnya, Aku mengidolakan Pidi Baiq dalam menulis karena dia menulis dengan sesukanya. Dari tokoh ini kita belajar bagaimana dia memulai tulisannya dan belajar cara dia mengolah tulisannya. Tidak perlu berambisi ingin seperti dia karena kita bukan sama dengan dia dan kisah yang kita jalani juga berbeda. Disarankan tidak terlalu berambisi terlebih dahulu karena ambisi kita diawal akan mengalahkan semangat kita ketika kemampuan kita belum mumpuni untuk menggapainya. Terlebih ketika topik bahasan yang diangkat terlalu tinggi dan kita tidak memiliki perbendaharaan kata yang begitu banyak dan baik.

8. SERING MEMBACA BUKU TERBAIK

Poin ini menjadi salah satu hal penting bagi penulis pemula. Sejatinya penulis yang baik itu adalah penulis yang aktivitas menulis dan membacanya itu sama. Semakin banyak kita membaca maka semakin banyak informasi yang akan kita dapat. Selain itu semakin banyak juga kita temukan bagaimana cara mengolah sebuah kalimat menjadi sesuatu yang menyentuh hati para pembacanya. Kematangan dalam membuat Kerangka tulisan dipengaruhi oleh seberapa banyak kita membaca buku-buka keluaran terbaik. Saya merekomendasikan buku terbaik yang pernah saya baca yaitu :

a. The Old Man and The Sea (Kisah nelayan tua yang pantang menyerah)

b. Sebuah Nama Sebuah Cerita (Peterpan Story)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun