Mohon tunggu...
Surya Asri Simbolon
Surya Asri Simbolon Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan Kolom Air

selalu pengen mempelajari hal baru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rekam Jejak Aku "Menulis"

25 April 2017   10:05 Diperbarui: 25 April 2017   19:00 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: menulismudah.com

Aku bukanlah seorang penulis profesional yang telah menerbitkan puluhan buku ataupun artikel yang menjadi headline di setiap media. Aku hanya seorang pemula yang entah dari mana awalnya melatih jari jemari ini untuk menari-nari diatas keyboard laptop/komputer. Hanya demi satu kata "Karya".

Menulis adalah suatu cara untuk bicar

Suatu cara untuk berkata

Suatu cara untuk menyapa

Suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah dimana.

Cara itulah yang bermacam-macam dan disanalah harga kreatifitas ditimbang-timbang.

∞ Seno Gumira Ajidarma ∞  

 Aku belajar menulis dari mereka yang telah memiliki tulisan maupun buku yang menurutku menginspirasi. Banyak ilmu yang aku dapatkan. Mulai dari bagaimana memulai tulisan dan bagaimana mengakhirinya.  Pada kesempatan kali ini Aku ingin membagikan apa yang pernah aku dapatkan dan apa yang pernah aku terapkan dalam tulisan-tulisan aku sebelumnya. Bagaimana awal mula aku menulis dan apa kiat yang aku terapkan agar tetap menulis, walaupun dengan waktu yang tidak konstan. Berikut tips yang akan aku bagikan;

1. MULAI LAH DENGAN HAL YANG SEDERHANA

Dalam memulai menulis, mulai lah dengan hal-hal yang ada di sekitar kita. Apa yang kita lihat dan lakukan setiap hari serta kita sepenuhnya tau cerita dari apa yang kita lihat. Contohnya : Kisah pengamen kecil di Nasi goreng Ajo, Suka duka bersama teman Kost atau Teknik makan kapal ciri khas anak lapangan.

Semua itu merupakan kegiatan-kegiatan yang kita alami sendiri dan kita merasakan apa yang terjadi setelah itu. Jika terlalu sulit memulai dengan kata yang indah, di awal berkarya tidak masalah menggunakan kata "Pada suatu Hari" .

2.  BUAT KERANGKA TULISAN TERLEBIH DAHULU

Setelah menemukan ide dan thema yang akan di tuliskan maka penting untuk menyusun kerangka tulisannya. Kerangka tulisan ini berguna untuk mengarahkan kita dalam menulis. Tulisan kita akan lebih enak dibaca dan terstruktur jika memiliki kerangka yang baik. Contohnya pada bagian awal kita fokus menceritakan tentang keadaan umum dari objek dan setelah itu dilanjutkan ke bagian yang lebih kompleks hinggan puncak pembahasan yang lebih dalam dan diakhiri dengan penutup ataupun simpulan. Nah jika memiliki hal seperti ini, pembaca akan terbawa emosionalnya dan seolah-olah dia yang mengalaminya.

Dalam membuat kerangka, kita jangan sampai lupa alur cerita yang akan kita tuliskan. Apakah alurnya Maju, Alur Mundur atau alur Campuran (Maju Mundur)

3. FOKUS PADA SATU THEMA

Pada bagian ini para penulis pemula sering kecolongan. Jika pada awalnya ingin menulis thema tentang laut, terkadang sering berhenti karena ada ide baru dengan thema baru dan dianggap lebih relefan untuk diceritakan. Biasanya kalau sudah seperti ini maka tulisan awal itu akan tenggelam dan sulit untuk melanjutkannya lagi. Jadi, fokuslah pada satu thema terlebih dahulu dan singkirkan ide-ide baru yang tidak berhubungan dengan thema yang di pilih.

4. TENTUKAN SATU SOSOK PELAKU

Untuk menjadikan tulisan lebih spesifik, tentukan satu sosok yang menginspirasi kita untuk menuliskan hal tersebut. Biasanya sosok yang kita pilih ini akan membantu kita bercerita lebih banyak. Sosok yang dipilih haruslah orang yang mempunyai keterikatan dengan thema. Contohnya, jika thema yang kita pilih tentang Sepak bola, kita dapat mengangkat tokoh seperti Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi. Seorang Pemain sepak bola yang bermain di Liga Spanyol. Nah, dengan tokoh itu kita bisa bercerita banyak dan terarah tentang sepak bola dan liga spanyol. Kita tidak akan bercerita terlalu banyak tentang sepak bola diluar itu.

5. LAKUKAN PENDEKATAN

Setelah memiliki poin 1-4 diatas saatnya melakukan pendekatan terhadap thema yang dipilih, Alur dan kerangka cerita serta tokoh yang akan diangkat. Hal ini cukup penting dilakukan guna menggali data secara menyeluruh. Dalam pendekatan ini pergunakan semua panca indra yang kita punya seperti mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. 1 poin kuncinya, Jadilah pendengar yang baik. Lebih banyak mendengar daripada berbicara serta perbanyak mendokumentasikan (mengambil foto) apa yang ada di lokasi sekitar.

Sumber: https://lovinasoenmi.wordpress.com/
Sumber: https://lovinasoenmi.wordpress.com/
6. PERBANYAK MELIHAT FOTO 

Terkadang dalam memulai tulisan kita bingung harus memulai di bagian yang mana, walaupun kita sudah membuat kerangka dan kata-kata awal, kita masih belum dapat kalimat pembukanya. Ini akan terpecahkan ketika kita sering membuka dokumentasi yang telah kita abadikan tadi. Foto tersebut akan memberikan kita ingatan singkat tentang kejadian tersebut. Nah jika ada kalimat yang terlintas segera tuliskan saja. Semakin banyak foto yang kita lihat maka semakin banyak cerita yang akan terkuak. Contohnya, kita akan merasa berada di jaman SMA ketika kita melihat foto masa-masa SMA yang mencoret-coret seragamnya pasca Ujian Nasional. Dari hal itu kita pasti spontan mengucapkan "Dulu waktu kita masih SMA ternyata seperti ini ya.., wajah kita masih terlihat polos dan imut". Nah kalimat ini akan membantu kita memulai tulisan.

7. TIDAK BERAMBISI LEBIH DIAWAL KARYA

Sudah menjadi kordat manusia untuk mendapatkan lebih dan terkadang lupa akan kemampuan. Disini kita dibatasi untuk mengharapkan lebih. Pada tahap awal belajar menulis kita cukup mengidolakan seseorang/tokoh yang memiliki aktifitas yang sama dengan kita saat ini. Contohnya, Aku mengidolakan Pidi Baiq dalam menulis karena dia menulis dengan sesukanya. Dari tokoh ini kita belajar bagaimana dia memulai tulisannya dan belajar cara dia mengolah tulisannya. Tidak perlu berambisi ingin seperti dia karena kita bukan sama dengan dia dan kisah yang kita jalani juga berbeda. Disarankan tidak terlalu berambisi terlebih dahulu karena ambisi kita diawal akan mengalahkan semangat kita ketika kemampuan kita belum mumpuni untuk menggapainya. Terlebih ketika topik bahasan yang diangkat terlalu tinggi dan kita tidak memiliki perbendaharaan kata yang begitu banyak dan baik.

8. SERING MEMBACA BUKU TERBAIK

Poin ini menjadi salah satu hal penting bagi penulis pemula. Sejatinya penulis yang baik itu adalah penulis yang aktivitas menulis dan membacanya itu sama. Semakin banyak kita membaca maka semakin banyak informasi yang akan kita dapat. Selain itu semakin banyak juga kita temukan bagaimana cara mengolah sebuah kalimat menjadi sesuatu yang menyentuh hati para pembacanya. Kematangan dalam membuat Kerangka tulisan dipengaruhi oleh seberapa banyak kita membaca buku-buka keluaran terbaik. Saya merekomendasikan buku terbaik yang pernah saya baca yaitu :

a. The Old Man and The Sea (Kisah nelayan tua yang pantang menyerah)

b. Sebuah Nama Sebuah Cerita (Peterpan Story)

c. Lelaki dari Tidore (Kisah nyata pemuda asli Tidore)

9. TIDAK ADA CONTOH TULISAN YANG SEMPURNA

Pada poin ini kita diajarkan untuk menulislah sesuka hati dan tidak harus mengikuti apapun. Poin 1-8 boleh diabaikan karena inti pentingnya ada pada poin ini. Menjadi diri sendiri yang berani menyampaikan apapun yang kita rasakan dan fikirkan akan lebih baik hasilnya (selagi tidak menyinggung SARA).  Tulisan dan karya yang kita buat adalah milik kita, terlepas orang suka atau tidak itu ada pada poin selanjutnya. Menulis dengan cara sendiri akan menghasilkan karya terbaik yang pernah kita buat.

10. TUNGGU APA LAGI 

Segera mulai berkarya..

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Akhirnya, 10 poin diatas mengantarkanku kepada beberapa karya sendiri yang aku tidak tau apakah orang suka atau tidak dengan itu. Yang penting aku tau bahwa aku sudah berkarya.

Disaat kita semua sudah berani mencoba maka perlahan tapi pasti naluri kita akan tumbuh. Disaat kita melihat sesuatu yang unik atau menarik akan terlintas di benak kita untuk menjadikannya sebuah judul tulisan kita.

“Berbagi cerita adalah hal yang begitu aku suka, karena akan semakin banyak orang yang bisa merasakan apa yang aku rasakan”

“Kita bukan gajah yang mati meninggalkan gading, bukan pula harimau yang meninggalkan belangnya.  kita adalah manusia, makhluk yang lebih sempurna yang akan meninggalkan kenangan dan diabadikan dengan cerita” 

“Einstein dikenal dunia dengan penemuannya, Hitler dengan kekejamannya dan Khairil gibran dengan sastra yang dia ciptakan” 

“Aku tidak ingin seperti mereka yang dikenal dunia, aku hanya ingin dikenal orang-orang disekitarku jika nantinya aku sudah tiada”

 “Aku berkarya bukan untuk perkembangan sastra Indonesia, aku berkarya hanya untuk menjaga semangat pada diri ini agar tidak pupus dipecundangi oleh waktu” 

∞ Surya Asri Simbolon  ∞ Sekian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun