Mohon tunggu...
surya ramadan spy
surya ramadan spy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa uinsu

Tugas kkn dr individu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Agama bagi Kehidupan

14 Agustus 2020   20:40 Diperbarui: 8 Juni 2021   11:18 2706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya Agama bagi Kehidupan. | freepik

Manfaat pendidikan agama Islam utuk masa depan ada banyak sekali, khususnya apabila sudah berkeluarga, pendidikan tersebut berperan sebagai pengetahuan untuk mendidik diri sendiri dan keluarganya kelak, dalam bermasyarakat, dan juga sebagai perisai untuk cobaan-cobaan perkembangan zaman yang semakin beraneka ragam. 

Semua itu tidak akan berjalan lancar apabila tidak ada kekuatan iman yang mendasar pada diri generasi muda. Karena dengan iman, seseorang mempunyai pendirian yang akan mempertahankannya dari berbagai situasi dan kondisi yang akan terjadi.

Seperti yang dijelaskan oleh (hafidz, kastolani, 2009:157) bahwa sesungguhnya pendidikan Islam merupakan model pendidikan yang telah menumbuhkan generasi beriman, siap mengorbankan dirinya, berkhidmat untuk masyarakat, dan memberikan kesenangan dan kebahagiaan kepada umat manusia, telah menunaikan peran yang istimewa dalam mentransfer nilai-nilai keislaman dan peradaban Islam dari generasi terdahulu kepada generasi mendatang dan dari generasi tua kepada generasi muda.

Pendidikan Islam dan peradaban Islamharus bersama-sama sebagai satu kesatuan dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompetitif. Hendaknya kaum muslimin dapat menghadapi berbagai tantangan ini dengan sikap konsisten, baik sebagai individu, kelompok, bangsa dan masyarakat, Negara atau pemerintah sehingga dapat menunaikan amanah islam yang telah diamanatkan Allah swt.

Baca juga: Pentingnya Agama dalam Mencapai Keteraturan Hidup Manusia

Maka untuk itu pentingnya pendidikan agama Islam pada generasi muda ialah untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Islam yang sesuai dengan perintah Allah swt. dan menanamkan Akhlakul Karimah sebagai bekal menuju jalan yang telah disiapkan oleh allah swt. untuk hamba-hambanya yang mau dengan ikhlas belajar sesuai dengan ajaran Islam.
 Fungsi Agama Dalam Kehidupan

Masyarakat Masyarakat adalah gabungan dari kelompok individu yang terbentuk berdasarkan
tatanan sosial tertentu. Dalam kepustakaan ilmu-ilmu sosial dikenal tiga bentuk masyarakat, yaitu : masyarakat homogen, masyarakat majemuk, masyarakat heterogen.

Masyarakat homogen ditandai oleh adanya ciri-ciri yang anggotanya tergolong dalam satu asal atau suku bangsa yang dengan satu kebudayaan yang digunakan sebagai hidup sehari-hari. Masyarakat homogen dapat ditemukan dalam bentuk satuan-satuan masyarakat berskala besar seperti masyarakat Jepang. Sedangkan masyarakat mejemuk terdiri atas sejumlah suku bangsa yang merupakan bagian dari bangsa itu, seperti masyarakat Indonesia atau masyarakat Amerika.

Selanjutnya masyarakat heterogen memiliki ciri-ciri bahwa pranata-pranata primer yang bersumber dari kebudayaan suku bangsa telah diseragamkan oleh pemerintah nasional, kekuatan-kekuatan politik suatu bangsa telah dilemahkan oleh sistem nasional melalui pengorganisasian yang berlandaskan pada solidaritas, memiliki pranata alternatif yang berfungsi sebagai upaya untuk mengakomodasi perbedaan dan keagamaan, dan adanya tingkat kemajuan yang tinggi dalam kehidupan ekonomi dan teknologi sebagai akibat dari perkembangan pranatapranata alternatif yang bergama tersebut.

Baca juga: Pentingnya Agama dan Pendidikan dalam Kajian Filsafat

Terlepas dari penggolongan masyarakat tersebut, pada dasarnya masyarakat terbentuk dari adanya solidaritas dan konsensus. Solidaritas menjadi dasar terbentuknya organisasi dalam masyarakat, sedangkan konsensus merupakan persetujuan bersama terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang memberikan arah dan makna bagi kehidupan kelompok.

Kedua aspek ini menurut E. Durkheim merupakan pengikat dalam kehidupan masyarakat. Apabila kedua unsur tersebut hilang dari suatu masyarakat, maka akan terjadi disorganisasi sosial serta bentuksosial dan kultur sosial yang telah mapan akan ambruk.Jika solidaraitas dan konsensus dari suatu masyarakat yang oleh kuper dan M.G Smith dianggap sebagai unsur budaya yang digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari bersumber dari ajaran suatu agama, maka fungsi agama adalah sebagai motivasi dan etos masyarakat.

Dalam konteks ini, maka agama memberi pengaruh dalam menyatukan masyarakat. Sebaliknya agama juga dapat menjadi pemecah, jika solidaritas dan konsensus melemah dan mengendur. Kondisi seperti ini akan terlihat dalam masyarakat yang majemuk dan heterogen. Karena sikap

Masalah agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, karena agama itu sendiri ternyata diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam prakteknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain :

a. Berfungsi Edukatif

Para penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama yang mereka anut memberikan ajaran-ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang. Kedua unsur suruh dan larangan ini mempunyai latar belakang mengarahkan bimbingan agar pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama masing-masing.

Baca juga: Pentingnya Agama Islam dalam Membentuk Jiwa dan Moral

b. Berfungsi Penyelamat

Dimanapun manusia berada dia selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang diajarkan oleh agama.Keselamatan yang diberikan oleh agama kepada penganutnya adalah keselamatan yang meliputi dua alam yaitu dunia dan akhirat. Dalam mencapai keselamatan itu agama mengajarkan para penganutnya melalui: pengenalan kepada masalah sakral, berupa keimanan kepada Tuhan.

c. Berfungsi Sebagai Pendamaian

Melaui agama seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapa kedamaian batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah akan segera menjadi hilang dari batinnya apabila sesoerang pelanggar telah menebus dosanya melalui :tobat, pensucian ataupun penebusan dosa.

d. Berfungsi Sebagai Sosial Kontrol

Para pengganut agama sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya terikat batin kepada tuntunan ajaran tersebut, baik secara pribadi maupun secara kelompok. Ajaran agama oleh penganutnya dianggap sebagai pengawasan sosial secara individu maupun kelompok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun