Mohon tunggu...
Surya R. Labetubun
Surya R. Labetubun Mohon Tunggu... -

Perempuan penikmat buku dan kopi level pemula. Seorang pecinta hujan dan hitam garis keras.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Ekonomi Menengah Bawah Lebih Peduli Kesehatan Keluarga

1 Januari 2014   15:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:16 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_304376" align="aligncenter" width="300" caption="Bapak Peduli ASI Eksklusif Kecamatan Mamajang, Bapak Partono Sumaryo dan A. Latief S."][/caption]

Makassar - Kepedulian dalam upaya meningkatkan kesehatan keluarga menjadi kewajiban bersama, suami mau pun istri. Kerja sama yang baik antara keduanya, terhadap kepedulian pola hidup sehat, kurang ditemukan pada masyarakat di kelas ekonomi ke atas.

"Masyarakat ekonomi menengah bawah cenderung lebih peduli dengan kesehatan keluarga mereka. Dengan kondisi finansial yang mapan, masyarakat ekonomi menengah atas memiliki peluang hidup "kaleng". Dalam hal ini cenderung mengkonsumsi makanan kaleng yang tidak segar dan sehat," ujar Ketua Bapak Peduli ASI Eksklusif Kecamatan Mamajang, Partono Sumaryo, pada Diskusi Reguler Kinerja USAID dan JURnal Celebes, Selasa (31/12/2013).

Diakuinya, peran suami atau ayah dalam menjadi bagian pada posyandu merupakan hal penting. Ranah kesehatan keluarga tidak hanya milik bagi istri atau ibu saja. Dimana saling mendukung antar pasangan sangat dibutuhkan, terutama dukungan moril.

Kelompok Bapak Peduli ASI Eksklusif yang hadir sebagai wujud nyata kepedulian para suami. Disamping sebagai bias positif dari Perwali No. 48 tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif, yang berhasil didorong oleh Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) bersama Kinerja USAID.

"Bapak Peduli ASI Eksklusif berperan dalam memberi support secara psikis terhadap para calon ibu atau ibu, agar mau memberikan ASI eksklusif terhadap bayinya kelak," kata Partono.

Kelompok ini melakukan penyuluhan kepada para calon bapak, bapak, dan pemuda tentang arti penting ASI eksklusif bagi anak dan ibunya. Mereka melakukannya sekali dalam setiap bulannya, bertepatan dengan jadwal posyandu. Selain itu, penyuluhan juga dilakukan pada calon pengantin yang mengurus pernikahan mereka, di kantor KUA masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun