Rabu, tanggal 7 Februari 2024 di pagi hari dalam keadaan cuaca mendung namun penuh keceriaan menyambut acara pengajian Isro Mi'raj yang diselenggarakan di SMPN 2 Karangdowo.Â
Para siswa beserta bapak ibu guru dan karyawan berkumpul di halaman Mushola sekolah dengan semangat, siap untuk mendengarkan ceramah dari Ustad Dion, seorang ustaz yang dikenal dengan keceriaan dan humoranya. Sebelum Uztad memasuki halaman Mushola, serangkaian acara dimulai dengan pembukaan dan pesta kebun.Â
Pengajian dibuka oleh ketua Panitia dilanjutkan sambutan oleh Bapak Kepala Sekolah yaitu H. Subroto, S. Pd., M. Pd. Kemudian dilanjutkan pesta kebun oleh siswa-siswa. Setiap siswa membawa jajanan dan minuman senilai Rp. 5.000,-. Kegiatan pesta kebun menambah keceriaan para siswa. Â Hal ini mengajarkan keindahan berbagi sesama.
Selang beberapa waktu, Ustad Dion memasuki halaman dan naik panggung, spontanitas gelak tawa langsung pecah. Uztad Dion yang notabenenya masih muda dan berparas ganteng membuat siswi-siswi yang terpesona dengan ketampanannya.Â
Beliau memulai acara dengan bercanda dan menggoda siswa-siswi yang hadir. "Halo, adik-adik SMPN 2 Karangdowo! Siap-siap ya, kita akan hilling ke langit malam ini tanpa pesawat terbang!" ucap Ustad Dion sambil tersenyum lebar.
Para siswa tertawa riang, merespon keceriaan Ustad Dion. Dalam menyampaikan materi, Uztad Dion menggunakan sebuah gitar untuk mengiringi ceramahnya. Namun, begitu acara dimulai, suasana pun menjadi hening ketika Ustad Dion memainkan gitarnya dengan lagu Sholawat.
Ketika jama'ah diajak untuk ikut menyiarkan Sholawat, suasana menjadi haru dan tenang sangat terasa di hati. Selanjutnya Ustad Dion dengan penuh semangat menceritakan kisah Isro Mi'raj dengan gaya yang menghibur namun tetap penuh hikmah.
"Dulu, Nabi Muhammad SAW pernah naik ke langit dengan menggunakan kendaraan yang bukan pesawat, bukan juga mobil, melainkan... tunggangan burak!" ucap Ustad Dion dengan ekspresi kocak, disambut tawa riuh dari para siswa.
Setelah menceritakan kisah Isro Mi'raj dengan ceria, Ustad Dion mulai mengambil hikmah-hikmah dari perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW. Dia menjelaskan tentang pentingnya keimanan dan ketakwaan, serta bagaimana kita sebagai umat Muslim dapat meneladani akhlak mulia Nabi.
"Jadi, adik-adik, Isro Mi'raj mengajarkan kita untuk terus meningkatkan keimanan dan menjaga hubungan kita dengan Allah SWT. Meskipun kita tidak akan naik ke langit dengan burak, tapi kita bisa naik menuju kesempurnaan iman dan akhlak dengan amal ibadah kita sehari-hari," ucap Ustad Dion dengan penuh semangat.
Para siswa mendengarkan dengan serius dan antusias. Mereka merasa terhibur namun juga mendapatkan pelajaran berharga tentang agama. Setelah acara selesai, suasana kehangatan dan keceriaan masih terasa di sekolah.Â
Para siswa pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan dan semangat untuk mengamalkan nilai-nilai yang telah mereka dengar dari Ustad Dion.
Dari serangkaian kegiatan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut. Isro Mi'raj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan kemudian naik ke langit untuk bertemu dengan Allah SWT. Peristiwa ini terjadi pada malam yang dikenal sebagai Lailatul Mi'raj.Â
Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW mengalami berbagai pengalaman spiritual, seperti naik ke langit, bertemu dengan para nabi, dan menerima perintah salat lima waktu.
Isro Mi'raj menegaskan kebesaran dan keagungan Allah SWT serta menegaskan pentingnya ibadah dan ketakwaan dalam kehidupan seorang Muslim. Peristiwa ini memperkuat keyakinan umat Islam akan kenabian Nabi Muhammad SAW dan menjadi inspirasi untuk meningkatkan keimanan serta menjalani kehidupan yang lebih saleh.
Makna pengajian Isro Mi'roj sangat bermanfaat dengan terbentuknya karakter siswa. Diantaranya memberikan inspirasi spiritual kepada siswa untuk meningkatkan hubungan mereka dengan Allah SWT. Mengajarkan tentang pentingnya melakukan ibadah, menjaga iman, dan memperkuat ketakwaan.
Berikutnya pelajaran tentang Ketaatan dan Kedisiplinan: Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat lima waktu selama perjalanan Isra' Mi'raj. Hal ini mengajarkan kepada siswa tentang pentingnya ketaatan dan kedisiplinan dalam menjalankan kewajiban agama serta tanggung jawab mereka sebagai Muslim.Â
Harapanya siswa juga bisa taat dan disiplin sebagai seorang pelajar. Mereka memahami peran dan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Ketika di sekolah mereka diajarkan untuk mentaati peraturan sekolah dan menghormati bapak ibu guru dan karyawan serta sesama siswa lain.Â
Di rumah mereka juga diajarkan sikap berbakti kepada orang tua, mencintai saudara dan sikap toleransi dengan tetangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H