Mohon tunggu...
Suryanti dwirya
Suryanti dwirya Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Laporan Hasil Wawancara

4 Desember 2019   08:25 Diperbarui: 4 Desember 2019   08:26 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

A. Latar Belakang

Seni kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan
ketrampilan tangan (hand skill) tetapi tetap memperhatikan aspek fungsional dan juga
nilai seni itu sendiri, sehingga seni kriya dapat dikategorikan sebagai sebuah karya
seni rupa terapan nusantara. Selain itu, seni kriya juga bisa dibuat menggunakan
bahan-bahan atau barang yang sudah tidak terpakai lagi. Atau dengan kata lain, kita
mendaur ulang limbah untuk menciptakan sebuah karya seni yang memiliki daya
guna.

Seni kriya memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Salah satunya karena seni kriya sendiri menerapkan sistem yang diberi nama 3R
yaitu, (Reuse, Reduce, Recycle). Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang
masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.

Reduce
berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.

Dan Recycle berarti
mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat. Yang berarti dengan makin berkembangnya keterampilan membuat seni
kriya oleh masyarakat, akan berdampak pada berkurangnya sampah dan limbah.
Berdasarkan penjelasan diatas, seorang mahasiswa Unja pernah mengikuti
kegiatan perlombaan seni Kriya pada waktu SMA, dan mendapatkan juara pertama
tingkat Kabupaten Merangin dan Maju ke tingkat Provinsi. Hal ini merupakan bentuk
dari ajakan oleh pemerintah kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap sampah
yang sebenarnya bisa kita ubah menjadi sebuah karya seni yang lebih bermanfat.

B. Tujuan Wawancara

Kegiatan wawancara merupakan salah satu tugas mata kuliah Creative Writing
Practice yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber dan melatih
keterampilan jurnalisme mahasiswa. Topik yang diangkat adalah pengolahan barang
bekas menjadi sebuah seni Kriya yang memiliki nilai guna yang tinggi. Narasumber
yang penulis wawancarai adalah salah satu anggota dari ekstrakurikuler pecinta seni
Kriya disekolahnya dan menjadi pemenang lomba seni Kriya se-kabupaten Merangin
pada Tahun 2016.

Berdasarkan hal di atas, tujuan wawancara ini adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Creative Writing tentang interview
2. Memperoleh informasi dari nasarumber
3. Menambah wawasan pembaca mengenai seni Kriya.

C. Topik Wawancara

Penulis memilih topik ini dikarenakan kurangnya perhatian masyarakat
terhadap dampak yang akan ditimbulkan oleh sampah yang semakin membludak.
Seperti seringnya terjadi bencana alam seperti banjir, tercemarnya sungai,
tersumbatnya aliran air, yang penyebab utamanya adalah sampah. Selain itu,
pengembangan kreativitas siswa dalam membuat sebuah karya seni dari barang-
barang bekas juga menjadi alasan penulis memilih topik tersebut. Penulis berharap
dengan adanya informasi yang diperoleh dari narasumber akan lebih mengenalkan
kepada masyarakat mengenai seni Kriya dan fungsinya.

D. Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Sabtu, 16 November 2019
Pukul : 15:15 WIB
Tempat : Kediaman Narasumber

E. Hasil Wawancara

Pewawancara : Suryanti
Narasumber : Dyah Retno Widyastuti
Kegiatan wawancara ini telah direncanakan beberapa hari sebelum waktu yang
dilaporkan, hal ini dikarenakan penulis harus menyesuaikan jadwal narasumber.
Narasumber merupakan salah satu mahasiswa Universitas Jambi dari Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang pernah mengikuti perlombaan seni Kriya dan
menjadi pemenang mewakili seluruh sekolah ditingkat Kabupaten Merangin.

Adapun pertanyaan yang penulis ajukan pada narasumber dan jawaban dari
narasumber berikut ini:

Pewawancara : Assalamualaikum Warohmatullahiwabarokatuh.. Hari ini saya akan
mewawancarai seorang mahasiswa unja, prodi Bahasa Inggris bernama
Dyah Retno Widyastuti. Jadi narasumber saya ini merupakan
pemenang, juara satu lomba seni Kriya se-kabupaten Merangin waktu
SMA, Jadi saya akan tanya-tanya ni.
Jadi, perlombaan Seni Kriya itu apasih?
Narasumber : Jadi perlombaan Seni Kriya itu kayak kerajinan-kerajinan gitu na,
kayak kita bikin suatu kerajinan dari keramik, atau dari barang bekas
jadinya kayak 3R.
Pewawancara : Terus apa yang membuat anda tu tertarik untuk mengikuti lomba
tersebut?
Narasumber : Yang bikin tertarik, karena dari diri saya sendiri juga saya tu suka
gitu, hobi bikin-bikin sesuatu yang, kenapasih kita harus ngabisin uang
banyak, selagi kita bisa bikin barang itu sendiri gitu.
Pewawancara : Iya, memanfaatkan yang ada gitu ya.
Ee, terus siapa yang membimbing anda untuk bikin-bikin seni Kriya
itu sampe akhirnya mengikuti perlombaan ?
Narasumber : Yang ngebimbing pastinya guru dari SMA, karena juga di SMA tu
ada kegiatan extrakurikuler dibidang Kriya, jadi saya masuk ke bidang
itu.
Pewawancara : Terus, waktu diadakannya lomba itu, ada berapa banmyak sekkolah
yang mengikuti perlombaan tersebut?
Narasumber : Yang mengikuti, pastinya kan itu lomba FLS2N tingkat kabupaten
jadi, pastinya tingkat SMA/SMK se-kabupaten Merangin itu ikut
semua. Kalo gak salah, kurang lebih sepuluh sekolah.
Pewawancara : Oke. Terus dimana lombanya itu diadakan?

Narasumber : Ee, waktu di kabupaten itu, di SMA kalo gak salah di SMAN 4 atau
SMAN 6 saya lupa. Kalo di provinsinya di kantor Gubernur.
Pewawancara : Di Telanai ya. Terus, kapan diadakannya, tahun berapa waktu itu?
Narasumber : Ee..FLS2N kan setiap tahun kan? Iya kalo gak salah. Nah, jadi waktu
pertama kali ikut itu 2015, tapi 2015 itu belum menang gitu, belom
dikasih kesempatan. Terus 2016 tu, diajak guru buat nyoba lagi dan ya
Alhamdullillah 2016 itu dikasih kesempatan buat menang dan lanjut ke
prov..
Pewawancara : Lanjut ke provinsi. Eeh, kan kita sebagai peserta buat ikut
perlombaan itu, pasti tau tu kriteria penilaiannya apa aja layak jadi
pemenang?
Narasumber : Kriteria untuk jadi pemenang yang dinilai tu pasti se-kreatif apa kita
yang pertama, terus kayak barang yang kita buat tu ada gak sih
kegunaannya, fungsinya tu tingkat kegunaannya tinggi atau enggak
terus yaa semenarik apalah gitu.
Pewawancara : Yaa.. jadi waktu itu, baramng apa yang kalian buat, yang
menghantarkan kalian untuk jadi pemenang pada akhirnya?
Narasumber : Kalo dari saya, pihak yang perempuan, itu saya bikin dompet. Jadi
cuman kayak kita manfaatin kain perca gitu sama benang sama manik-
manik atau mutiara-mutiara gitu...
Pewawancara : Jarum yaa
Narasumber : Iya jarum, itulah pokoknya.
Pewawancara : Gunting?
Narasumber : Iya itu pasti, ya kita bikin-bikin dompet gitu, kayak dompet yang
udah, mungkin kulitnya, tampilannya udah rusak, udah jelek gitu kita
balut pakek...
Pewawancara : Renovasi lagi gitu yaa?

Narasumber : Iya pakek kain perca tu, kita bikin motif apa gitu. Kalo untuk yang
cowok, itu bikin kayak lampu dari tempurung kelapa. Yaa gitu
npokoknya yang cowok lebih kayak gunain alat-alat kayak gergaji,
pukul gitu-gitu.
Pewawancara : Oke. Terus apani yang menjadikan alasan kenapa anda mengikuti
lomba seni Kriya ini?
Narasumber : Ee.. kayak yang saya jelasin di awal tadi, saya kan juga suka bikin
sesuatu gitu, terus juga sebenernya saya juga ikut FLS ini saya mau
ikut kayak di Akustik, Cuma waktu tahap seleksi disekolah untuk
gitaris saya gak lolos jadi, sama guru yang lain itu kayak nyaranin coba
deh kamu di Kriya aja. Dan ya ternyata ya di Kriya jalannya gitu.
Pewawancara : Ini karena ada bakat juga deh kayaknya hahaha..
Narasumber : Hahaha iyaa mungkin.
Pewawancara : Terus pertanyaan terakhir nih, gimana sih perasaannya jadi pemenang
se-kabupaten Merangin gitu, mewakili seluruh sekolah untuk maju
ketingkat Provinsi?
Narasumber : Kalo ditanya perasaan pasti ya seneng dong, gimana kalo kita dapet
juara satu dikelas aja tu rasanya udah bangga banget gitukan, apalagi ni
kita kayak dijadikan perwakilan untuk masuk ke provinsi mewakili
kabupaten Merangin di tingkat lomba ini gitu, pasti ada perasaan
seneng, bangga pasti juga ada.
Pewawancara : Oke, jadi demikianlah wawancara kali ini bersama narasumber saya.
Saya ucapkan terimakasih dan saya akhiri Wasalamualaikum
Warohmatullahiwabarokatuh.

F. Kesimpulan
Seni kriya merupakan sebuah keterampilan membuat karya seni dari barang-
barang bekas yang dapat diubah menjadi karya seni baru dan memiliki daya guna
yang tinggi. Seni kriya itu sendiri memiliki sistem 3R yaitu, (Reuse, Reduse, Recycle)
yang artinya bagaimana kita menggunakan kembali sampah yang masih dapat
digunakan, mengurangi penggunaan yang akan menimbulkan sampah dan mengolah
kembali sampah.
Perlombaan seni kriya pada waktu itu diadakan pada tahun 2016, dengan
dibimbing oleh guru yang berkompeten dibidang seni Kriya dan dukungan dari
sekolah. Penyelenggarakan perlombaan tersebut diadakan di salah satu sekolah di
Kabupaten Merangin. Selain itu ada beberapa kriteria penilaian untuk perlombaan
seni Kriya tersebut yaitu, seberapa tinggi tingkat kreativitas siswa, seberapa tinggi
daya guna dari seni kriya tersebut dan keunikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun