Sebelumnya dia pernah bekerja di media Properti Indonesia, Bussines Development Manager di PT Binasarna Media, Publishing Coordinator di Infomediatama dan Harian Jambi.
"Saya banting setir dari jurnalis setelah reformasi. Ketila tabloid menjamur dan dijadikan alat politik menebar fitnah. Saya nggak bisa ikut arus," ungkapnya memberi alasan.
Fadil lalu bekerja sebagai program koordinator untuk penempatan tenaga perawat ke Kuwait, Â Saudi Arabia, Â dan Australia di Perusahaan PJTKI-Binawan.
Kini Fadil bermain di kuliner: pempek. Bersama istrinya: Yulis Hartati. Wanita yang cantik dan setia mendampinginya sejak 2001. Dia lulusan Administrasi Pajak Universitas Indonesia.
Yulis dulu kerja di konsul pajak, Deloite. Sejak 4 terakhir jadi ibu rumah tangga sambil berbinis kuliner (brownies & cookies).
"Alhamdulillah. Sekali buka PO 70 paket, Â dan buka PO, 2 x seminggu," ujar Fadil yang merambah dunia kuliner setelah dilanda badai covid-19.
Tidak ada yang salah dengan pilihannya. Hidup ini memang pilihan. Terpenting bagaimana menekuninya. Niscahya akan menuai sukses. Saya percaya kerja keras tak akan mendustai hasil.
Seperti Rama Pratama. Dari aktivis berlabuh ke dunia politik dan wiraswasta. Berawal dari partai PKS kini berganti partai Gelora.
Rama dan Fadil dua figur yang akhirnya memilih jalan berbeda. Tapi memiliki cerita yang indah dalam hidupnya. Sukses bro Fadil yang kini bermain di dunia bisnis.*
Suryansyah
Sekjen Siwo PWI Pusat
IISIP Angkatan 1989
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H